Pemkot Palembang Revitalisasi Makam Raja dan Sultan: Penghormatan kepada Leluhur
Pemerintah Kota Palembang revitalisasi tiga makam raja dan sultan sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur, dengan fokus pada Makam Ario Dillah, Kawah Tengkurep, dan Sabokingking pada tahun 2025.

Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) menunjukkan komitmennya dalam menghormati para leluhur dengan melakukan revitalisasi terhadap tiga makam raja dan sultan. Wakil Wali Kota Palembang, Prima Salam, memastikan proyek ini akan terlaksana pada tahun 2025 sebagai bagian dari program 100 hari kerja bersama Wali Kota Palembang, Ratu Dewa. Revitalisasi ini mencakup Makam Ario Dillah, Kawah Tengkurep, dan Sabokingking. Proses revitalisasi ini dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Perbaikan makam ini merupakan ungkapan rasa syukur, penghormatan kepada para leluhur," ungkap Wakil Wali Kota Prima Salam dalam keterangannya di Palembang, Selasa (11/3).
Langkah ini tidak hanya sebatas renovasi fisik, tetapi juga merupakan wujud nyata penghormatan kepada sejarah dan budaya Palembang. Proyek revitalisasi ini diharapkan dapat meningkatkan nilai sejarah dan budaya kota Palembang serta menjadi destinasi wisata religi yang menarik.
Revitalisasi Makam: Langkah Nyata Penghormatan Leluhur
Dari tujuh makam raja dan sultan yang membutuhkan revitalisasi, Pemkot Palembang memprioritaskan tiga makam pada tahun 2025. Ketiga makam tersebut, yaitu Makam Ario Dillah, Kawah Tengkurep, dan Sabokingking, akan mendapatkan perhatian khusus dalam program revitalisasi ini. Sedangkan empat makam lainnya, yakni Makam Sultan Muhammad Mansyur, Candi Welang, Nyai Gede Pembayun, dan Ki Gede Ing Suro, direncanakan untuk direvitalisasi pada tahun 2026.
Pemkot Palembang telah menandatangani pakta integritas untuk memastikan terlaksananya proyek ini dengan baik dan tepat waktu. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjalankan program revitalisasi makam tersebut. Dana yang digunakan berasal dari APBD, menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam melestarikan warisan sejarah Palembang.
Proses revitalisasi ini diharapkan tidak hanya memperbaiki kondisi fisik makam, tetapi juga meningkatkan estetika dan kebersihan lingkungan sekitar. Dengan demikian, makam-makam tersebut dapat menjadi tempat yang lebih layak untuk mengenang dan menghormati para leluhur.
Lebih dari Sekadar Makam Raja dan Sultan
Selain revitalisasi makam raja dan sultan, Pemkot Palembang juga berencana untuk meningkatkan kondisi pemakaman umum (TPU) di kota tersebut. Beberapa TPU, seperti Puncak Sekuning dan Kamboja, akan mendapatkan perhatian khusus. Pemkot juga akan menyediakan lima lahan baru untuk TPU guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Upaya peningkatan fasilitas TPU meliputi pemasangan lampu penerangan, penanaman bunga, dan penataan kembali makam yang sudah penuh dan tidak beraturan. Makam yang sudah penuh akan dipindahkan ke area yang masih luas untuk memastikan ketertiban dan kerapian lingkungan pemakaman. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, termasuk dalam hal pengelolaan pemakaman.
Dengan adanya revitalisasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah dan nyaman dalam berziarah ke makam leluhur. Pemkot Palembang juga berharap revitalisasi ini dapat menjadi daya tarik wisata religi bagi masyarakat luas.
Revitalisasi makam-makam ini bukan hanya sekadar proyek pembangunan fisik, tetapi juga merupakan wujud nyata penghormatan dan pelestarian sejarah dan budaya Palembang. Melalui langkah ini, Pemkot Palembang menunjukkan komitmennya dalam menjaga warisan leluhur untuk generasi mendatang.