Palembang Promosikan Ziarah Kubro Jelang Ramadhan: Tradisi Religi dan Wisata
Dinas Pariwisata Palembang gencar mempromosikan Ziarah Kubro, tradisi ziarah kubur menjelang Ramadhan, sebagai bagian dari kalender wisata 2025, menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara.

Kota Palembang, Sumatera Selatan, bersiap menyambut tradisi tahunan Ziarah Kubro, sebuah kegiatan ziarah kubur yang dipadukan dengan wisata religi. Dinas Pariwisata Kota Palembang turut aktif mempromosikan acara ini, yang jatuh pada tanggal 21-23 Februari 2025, sebagai bagian dari upaya menarik wisatawan domestik dan mancanegara.
Ziarah Kubro: Tradisi dan Pariwisata Palembang
Kepala Dinas Pariwisata Palembang, Sulaiman Amin, menjelaskan bahwa Ziarah Kubro merupakan salah satu dari 40 kegiatan dalam kalender wisata Palembang tahun 2025. Oleh karena itu, promosi dan persiapan yang matang sangat penting untuk keberhasilan acara ini. Pihaknya berharap Ziarah Kubro dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Palembang.
Tradisi Ziarah Kubro bukan hanya diikuti oleh warga Palembang dan Sumatera Selatan, tetapi juga menarik minat peserta dari berbagai provinsi di Indonesia, bahkan mancanegara seperti Malaysia, Arab Saudi, dan Yaman. Hal ini menunjukkan potensi besar Ziarah Kubro sebagai daya tarik wisata religi.
Rangkaian Kegiatan Ziarah Kubro
Ketua Panitia Pelaksana Ziarah Kubro, Habib Abdulrahman bin Hasan Alhabsy, menjelaskan bahwa Ziarah Kubro merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilakukan 10 hari menjelang Ramadhan. Kegiatan ini melibatkan para ulama dan habib yang mengunjungi makam-makam ulama terkemuka di Palembang.
Rangkaian kegiatan Ziarah Kubro dimulai pada Jumat, 21 Februari 2025, dengan pembukaan di makam Al Habib Aqil bin Yahya dan Gubah Al Habib Ahmad Bin Syech bin Shahab. Acara kemudian berlanjut di Pondok Pesantren Ar Riyadh. Pada Sabtu, 22 Februari, pembacaan qasidah burdah akan dilangsungkan di rumah Al Habib Ahmad bin Hasan Al Habsyi.
Selanjutnya, rangkaian ziarah akan mengunjungi beberapa lokasi pemakaman penting, termasuk Pemakaman Auliya dan Habib Telaga Sewidak, Pemakaman Assegaf, dan Haul Al Habib Abdurahman bin Alwi Assegaf. Puncak acara Ziarah Kubro akan diadakan pada Minggu, 23 Februari 2025, di Kompleks Pemakaman Ulama dan Aulia Kambang Koci dan makam Kyai Marogan.
Makam Bersejarah di Kambang Koci dan Kawah Tekurep
Kompleks pemakaman Kambang Koci menyimpan sejarah penting, sebagai tempat peristirahatan para sultan Kesultanan Palembang dan keluarga mereka, termasuk Sultan Mahmud Badaruddin I. Selain itu, terdapat pula makam para ulama dan wali, yang menjadikan lokasi ini sebagai tempat ziarah yang dihormati.
Beberapa ulama terkemuka yang dimakamkan di Kambang Koci antara lain Habib Muhammad bin Ahmad Al-Muhdor, Habib Muhammad bin Husin Al-Idrus, Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi, dan Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf. Kambang Koci bahkan dijuluki sebagai Hadramaut Tsani oleh para habib.
Kawah Tekurep, yang berdekatan dengan Kambang Koci, juga memiliki makam-makam bersejarah, termasuk Sultan Mahmud Badaruddin I dan empat istrinya. Lokasi ini juga menjadi tempat peristirahatan Imam Sayid Al Idrus, guru besar Sultan Mahmud Badaruddin.
Promosi dan Kesuksesan Ziarah Kubro
Suksesnya Ziarah Kubro tidak lepas dari peran promosi melalui berbagai media dan jaringan mitra pelaku industri pariwisata. Dengan promosi yang gencar, diharapkan jumlah peziarah dari berbagai daerah, baik di dalam maupun luar negeri, akan meningkat setiap tahunnya. Ziarah Kubro tidak hanya menjadi tradisi religi, tetapi juga potensi wisata religi yang dapat meningkatkan perekonomian lokal.
Melalui kolaborasi antara Dinas Pariwisata Palembang dan panitia pelaksana, diharapkan Ziarah Kubro 2025 akan menjadi acara yang sukses dan berkesan, sekaligus mempromosikan kekayaan budaya dan sejarah Kota Palembang kepada dunia.