Pemkot Pekalongan Kampanyekan Gerakan Antirokok Ilegal kepada Pelajar
Pemerintah Kota Pekalongan bersama Bea Cukai Tegal mengajak pelajar untuk kampanye antirokok ilegal, edukasi bahaya rokok ilegal, dan membentuk duta antirokok untuk menyebarkan kesadaran kesehatan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah, berkolaborasi dengan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tegal, meluncurkan kampanye besar-besaran melawan peredaran rokok ilegal. Sasaran utama kampanye ini adalah generasi muda, khususnya pelajar. Inisiatif ini diluncurkan pada Rabu, 22 November 2023 di Pekalongan.
Wali Kota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid, menekankan pentingnya edukasi kepada pelajar mengenai bahaya rokok ilegal. Menurutnya, kampanye ini bukan tentang melarang, melainkan memberikan pemahaman komprehensif tentang dampak buruk rokok ilegal bagi kesehatan. 'Kami ingin pelajar paham bahwa hidup sehat tanpa rokok itu lebih baik,' ujar Wali Kota.
Sosialisasi Gerakan Nasional Gempur Rokok Ilegal (GGRI) menjadi fokus utama acara. Pelajar mendapatkan edukasi mengenai perbedaan rokok legal dan ilegal, serta konsekuensi mengonsumsi rokok ilegal. Tujuannya adalah untuk memberdayakan pelajar agar dapat membuat pilihan hidup yang bertanggung jawab dan sehat.
Afzan Arslan menambahkan, 'Jika mereka memilih merokok di kemudian hari, itu hak pribadi. Namun, penting mereka memahami seluk-beluk rokok ilegal dan risikonya'. Ia berharap inisiatif ini mendorong pelajar untuk menjadi contoh bagi teman sebaya, hidup sehat tanpa rokok.
Langkah Pemkot Pekalongan tidak berhenti pada sosialisasi. Rencananya, Pemkot akan membentuk dan menunjuk duta antirokok dari kalangan pelajar. Para duta ini akan menjadi agen perubahan di sekolah dan lingkungan sekitar, menyebarkan pesan positif tentang bahaya rokok ilegal dan pentingnya hidup sehat.
Afzan Arslan juga menyampaikan informasi terkait peningkatan pendapatan cukai rokok tahun ini. Pendapatan mencapai Rp21 miliar, meningkat dari Rp14 miliar tahun sebelumnya. Namun, beliau menegaskan peningkatan ini bukan berarti Pemkot mendukung konsumsi rokok, melainkan bagian dari pendapatan daerah untuk pembangunan.
Sebagai penutup, Wali Kota kembali menegaskan komitmen Pemkot Pekalongan dalam kampanye antirokok ilegal. 'Kami tetap mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menghindari rokok, terutama rokok ilegal,' tegasnya. Pemerintah berharap dengan kampanye ini, kesadaran masyarakat tentang bahaya rokok ilegal akan meningkat dan berdampak pada penurunan angka perokok.