Kulon Progo Gencarkan Sosialisasi Anti-Rokok di Kalangan Muda
Dinas Kesehatan Kulon Progo gencar sosialisasikan bahaya rokok pada anak muda dan perkuat penegakan Perda Kawasan Tanpa Rokok, dengan melibatkan komunitas anak muda sebagai agen perubahan.
![Kulon Progo Gencarkan Sosialisasi Anti-Rokok di Kalangan Muda](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/19/210047.023-kulon-progo-gencarkan-sosialisasi-anti-rokok-di-kalangan-muda-1.jpg)
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo, Yogyakarta, giat mengedukasi anak muda tentang bahaya rokok dan memperketat aturan Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Skrining perilaku merokok pada 3.841 pelajar SD hingga SMA menunjukkan angka mengkhawatirkan: 12,13 persen (466 pelajar) mengaku merokok.
Mengapa Fokus pada Anak Muda? Anak muda rentan terhadap pengaruh rokok. Oleh karena itu, Dinkes Kulon Progo mengintensifkan sosialisasi, salah satunya melalui 'Suara Kaum Muda Keren Tanpa Rokok', sebuah gelar wicara yang melibatkan komunitas anak muda.
Bagaimana Sosialisasi Dilakukan? Dinkes melibatkan 27 peserta dari tujuh komunitas anak muda, termasuk sembilan Duta Hebat Kulon Progo. Mereka diharapkan menjadi agen perubahan, mempromosikan gaya hidup sehat tanpa rokok dan menegakkan Perda KTR.
Strategi yang Diterapkan Sosialisasi ini merupakan bagian dari Program SemarKU (Sinergi Bersama Mengurangi Asap Rokok Kulon Progo). Program ini bertujuan untuk menekan angka perokok, khususnya di kalangan anak muda.
Peran Serta Pemerintah Daerah Kepala Dinkes Kulon Progo, Sri Budi Utami, menekankan pentingnya komitmen bersama dalam menegakkan Perda KTR. Anak muda diharapkan menjadi pionir dalam menciptakan masyarakat sehat tanpa rokok.
Kesimpulan Upaya Dinkes Kulon Progo dalam mengkampanyekan hidup sehat tanpa rokok patut diapresiasi. Dengan melibatkan komunitas anak muda, diharapkan sosialisasi ini akan lebih efektif dan berdampak luas dalam menekan angka perokok di kalangan muda.
Langkah ini menunjukkan komitmen nyata Kulon Progo dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi generasi penerus. Partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk anak muda sendiri, sangat krusial dalam keberhasilan program ini.