Pemprov Papua Barat dan YPMAK Jalin Kerja Sama Berdayakan Masyarakat
Pemerintah Provinsi Papua Barat dan YPMAK, pengelola dana kemitraan PT Freeport, resmi bekerja sama memberdayakan masyarakat Papua, meliputi pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Manokwari, 25 April 2024 - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat dan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) resmi menjalin kerja sama dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilakukan oleh Asisten 1 Bidang Pemerintahan Provinsi Papua Barat, Syors A.O Marini, dan Ketua Pengurus YPMAK, Leonardus Tumuka. Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas, turut hadir menyaksikan penandatanganan yang berlangsung di Kantor Gubernur Papua Barat, Manokwari, Jumat lalu.
Kerja sama ini diharapkan mampu mendorong pembangunan berkelanjutan di Papua, sejalan dengan visi "Tanah Papua damai, berkelanjutan, lestari, dan bermartabat," yang disampaikan langsung oleh Gubernur Dominggus Mandacan. Ia menekankan komitmen semua pihak, termasuk pemerintah pusat, daerah, organisasi, swasta, dan masyarakat adat, dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut. Kolaborasi ini menjadi langkah penting dalam mencapai visi tersebut.
Salah satu bentuk kerja sama yang telah disepakati adalah pengiriman pelajar dari Mimika untuk mendapatkan beasiswa pendidikan di SMA Taruna Kasuari Nusantara (TKN) Papua Barat. Pemprov Papua Barat juga tengah menjajaki kerja sama lebih lanjut dengan PTFI, khususnya dalam program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Potensi kerja sama ini dinilai sangat besar untuk pengembangan Provinsi Papua Barat.
Kerja Sama untuk SDM Unggul dan Ekonomi Papua
Leonardus Tumuka, Ketua Pengurus YPMAK, menyatakan bahwa kerja sama ini krusial bagi keberlanjutan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat Papua. Ia berharap kerja sama ini akan memberikan dampak positif yang signifikan, meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan dan layanan kesehatan berkualitas, serta mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dianggap sebagai langkah baru untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) Papua yang unggul, ekonomi yang mumpuni, dan kesehatan masyarakat yang baik.
Lebih lanjut, Tumuka berharap kerja sama ini dapat menjadi model untuk kerja sama antar provinsi dan kabupaten, guna pemerataan pembangunan di seluruh Tanah Papua. "Harapannya ini bisa menjadi penggerak untuk kerja sama lintas provinsi dan lintas kabupaten supaya ada pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Tanah Papua," ujarnya.
Tony Wenas, Presiden Direktur PTFI, menyambut baik kerja sama erat antara YPMAK dan Pemprov Papua Barat. PTFI, kata dia, berkomitmen kuat dalam pemberdayaan masyarakat Papua melalui berbagai investasi sosial di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, budaya, dan olahraga. Program-program ini sejalan dengan praktik pertambangan berkelanjutan yang dijalankan PTFI.
Investasi Sosial PTFI untuk Papua
PTFI, bersama YPMAK dan mitra lainnya, telah menjalankan berbagai program investasi sosial di area kerjanya. Pada tahun 2024, PTFI mengalokasikan 36 persen dari total investasi sosial sebesar 138,6 juta dolar AS untuk program-program pendidikan. Program-program tersebut mencakup beasiswa, sekolah berpola asrama, dan pendirian Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN).
Total alokasi investasi sosial PTFI hingga tahun 2024 mencapai 2,3 miliar dolar AS. Komitmen PTFI dalam pemberdayaan masyarakat Papua terlihat jelas melalui investasi besar-besaran ini, yang diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Papua.
Kerja sama antara Pemprov Papua Barat dan YPMAK ini diharapkan dapat menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah dan lembaga swasta dalam upaya memberdayakan masyarakat. Dengan dukungan dan komitmen bersama, pembangunan berkelanjutan di Papua dapat terwujud, menghasilkan SDM unggul dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.