Pencurian Ponsel Anak di Jaksel: Dua Pelaku Ditangkap, 10 TKP Terungkap
Polisi menangkap dua pelaku pencurian ponsel anak di bawah umur di Jagakarsa, Jakarta Selatan; tersangka mengaku telah melakukan 10 aksi pencurian serupa di berbagai lokasi pada tahun 2023.

Jakarta, 10 Februari 2024 - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya berhasil meringkus dua pelaku pencurian dengan kekerasan terhadap anak di bawah umur. Kejadian yang menimpa AAH (8 tahun) di Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Minggu, 2 Februari 2024, akhirnya terungkap dengan penangkapan FH alias KK (21) dan MVH alias B (23) di Depok pada Rabu, 5 Februari 2024. Kedua tersangka kini harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.
Kronologi Pencurian
Kasus bermula dari pesan MVH kepada FH yang membutuhkan uang. MVH menawarkan untuk menyediakan sepeda motor, sementara FH bertugas mengambil ponsel korban. Mereka sepakat mencari target di Jakarta Selatan. Saat melintas di Gang Kramat Bambu, Jagakarsa, mereka melihat AAH yang membawa ponsel. Tanpa ragu, mereka menghampiri dan menarik paksa ponsel dari tangan korban, hingga AAH terjatuh dari sepedanya. Setelah berhasil mengambil ponsel, kedua tersangka melarikan diri ke arah Parung, Bogor.
Dalam upaya pelariannya, mereka sempat menggadaikan ponsel curian di sebuah warung pinggir jalan seharga Rp700.000, ditambah dua liter bensin untuk melanjutkan perjalanan. Fakta mengejutkan terungkap ketika penyidik melakukan pengembangan. Ternyata, MVH baru saja menyelesaikan hukuman penjara 1 tahun 3 bulan atas kasus pencurian dengan pemberatan yang ditangani Polsek Sukmajaya pada tahun 2023. Sementara itu, FH merupakan Daftar Pencarian Orang (DPO) atas kasus serupa.
Pengakuan Tersangka dan Hukuman
Kedua tersangka mengakui telah melakukan pencurian di 10 tempat kejadian perkara (TKP) berbeda di periode Januari-Desember 2023, dengan total hasil kejahatan mencapai Rp2.050.000. Aksi mereka yang keji dan merugikan banyak pihak ini tentu tidak akan dibiarkan begitu saja. Atas perbuatannya, FH dan MVH dijerat dengan Pasal 365 ayat (2) ke-2e KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, yang ancaman hukumannya mencapai 12 tahun penjara.
Dampak dan Pencegahan
Kasus ini menyoroti pentingnya kewaspadaan orang tua dan masyarakat dalam menjaga keselamatan anak-anak. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kejahatan, terutama kejahatan yang melibatkan anak-anak sebagai korban. Semoga kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih peduli dan waspada terhadap lingkungan sekitar.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika melihat hal-hal mencurigakan di lingkungan sekitar. Kerja sama antara masyarakat dan aparat penegak hukum sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi semua warga, khususnya anak-anak.
Kesimpulan
Penangkapan dua pelaku pencurian ponsel anak di bawah umur di Jagakarsa merupakan bukti keseriusan aparat kepolisian dalam memberantas kejahatan. Pengungkapan 10 TKP lainnya menunjukkan betapa pentingnya kerja keras dan pengembangan penyelidikan dalam mengungkap jaringan kejahatan. Semoga hukuman yang dijatuhkan kepada para pelaku dapat memberikan efek jera dan mengurangi angka kejahatan serupa di masa mendatang.