Penerbangan Kendari-Wakatobi: Optimisme Dispar Sultra Dongkrak Kunjungan Wisata
Dinas Pariwisata Sultra optimis penerbangan langsung Kendari-Wakatobi akan meningkatkan jumlah wisatawan ke Wakatobi, destinasi prioritas nasional.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana? Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) optimistis penerbangan langsung rute Kendari-Wakatobi akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Dispar Sultra, Andi Syahrir, menyatakan hal ini menyusul dibukanya kembali rute penerbangan tersebut oleh maskapai Wings Air, dimulai pada 21 Maret 2025. Penerbangan ini diharapkan dapat mempermudah akses ke Wakatobi, destinasi prioritas nasional, dan meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut. Pembukaan rute ini diharapkan dapat berkelanjutan, berbeda dengan penerbangan sebelumnya yang beberapa kali dibuka dan ditutup.
Pembukaan kembali rute penerbangan Kendari-Wakatobi ini diharapkan dapat mengatasi kendala aksesibilitas yang selama ini menjadi tantangan dalam pengembangan pariwisata Wakatobi. Dengan waktu tempuh hanya sekitar 1 jam 5 menit, wisatawan dapat lebih mudah menjangkau keindahan alam bawah laut Wakatobi yang terkenal. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menjadikan Wakatobi sebagai kawasan strategis pariwisata nasional.
Keberhasilan penerbangan ini sangat bergantung pada keberlanjutan operasionalnya. Penggunaan pesawat berkapasitas lebih kecil (72 kursi) dibandingkan penerbangan sebelumnya (180 kursi) diharapkan dapat meningkatkan tingkat keterisian penumpang dan membuat penerbangan ini lebih ekonomis bagi maskapai. Tingkat keterisian yang tinggi akan menjamin keberlanjutan penerbangan dan secara otomatis berdampak positif pada peningkatan kunjungan wisatawan ke Wakatobi.
Peningkatan Aksesibilitas Menuju Wakatobi
Penerbangan langsung Kendari-Wakatobi yang akan dilayani oleh Wings Air menawarkan jadwal penerbangan yang praktis. Pesawat akan terbang dari Kendari pukul 09.25 WITA dan dari Wakatobi pukul 11.00 WITA. Durasi penerbangan yang relatif singkat, sekitar 1 jam 5 menit, akan meningkatkan daya tarik Wakatobi sebagai destinasi wisata. Hal ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk mengunjungi Wakatobi.
Menurut Andi Syahrir, penerbangan sebelumnya dengan pesawat berkapasitas besar (180 kursi) kurang efisien karena tingkat keterisian penumpang yang rendah. Hal ini menyebabkan biaya operasional maskapai menjadi tinggi dan berujung pada penutupan rute penerbangan. Oleh karena itu, penggunaan pesawat berkapasitas lebih kecil (72 kursi) diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan operasional penerbangan.
Dispar Sultra optimistis bahwa dengan pesawat yang lebih kecil, tingkat keterisian penumpang akan mencapai 90 persen. Tingkat keterisian yang tinggi ini akan memberikan keuntungan bagi maskapai dan memastikan keberlanjutan penerbangan rute Kendari-Wakatobi. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan kunjungan wisatawan ke Wakatobi dan Sulawesi Tenggara secara keseluruhan.
Dengan dibukanya kembali penerbangan langsung Kendari-Wakatobi, diharapkan akan terjadi peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Wakatobi. Hal ini akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat setempat dan pengembangan sektor pariwisata di daerah tersebut. Pemerintah daerah akan terus mendukung upaya peningkatan aksesibilitas dan pengembangan sektor pariwisata di Wakatobi.
Harapan Peningkatan Kunjungan Wisata
Andi Syahrir berharap penerbangan Kendari-Wakatobi dapat berjalan berkelanjutan. Ia optimistis bahwa dengan pesawat berkapasitas 72 kursi, tingkat keterisian akan tinggi, sehingga menguntungkan maskapai dan menjamin keberlangsungan penerbangan. "Ini kita harap karena pesawatnya lebih kecil, pesawat berukuran 72 kursi, saya kira bisa 90 persen tingkat keterisiannya ini baik bagi maskapai itu sendiri, dan bagi kita konsumen dengan seperti ini akan ada terus penerbangannya kita harap seperti itu," jelas Andi Syahrir.
Dengan meningkatnya aksesibilitas menuju Wakatobi, diharapkan akan terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan. Hal ini akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat lokal dan pengembangan sektor pariwisata di Wakatobi. Pemerintah daerah akan terus mendukung upaya peningkatan aksesibilitas dan pengembangan sektor pariwisata di Wakatobi. Penerbangan ini menjadi bagian penting dari strategi pemerintah untuk mempromosikan Wakatobi sebagai destinasi wisata unggulan.
Peningkatan jumlah wisatawan diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap berbagai sektor di Wakatobi, termasuk sektor ekonomi kreatif dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dengan semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung, maka akan semakin banyak pula peluang usaha dan lapangan kerja yang tercipta di Wakatobi.
Pembukaan kembali penerbangan Kendari-Wakatobi merupakan langkah strategis dalam pengembangan sektor pariwisata di Sulawesi Tenggara. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan sektor pariwisata dan meningkatkan aksesibilitas ke destinasi wisata unggulan di daerah tersebut.
Dengan adanya penerbangan langsung ini, diharapkan Wakatobi dapat semakin dikenal sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia dan menarik lebih banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Hal ini akan berdampak positif pada perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat Wakatobi.
Semoga penerbangan ini berjalan lancar dan berkelanjutan, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi pariwisata Wakatobi dan Sulawesi Tenggara.