Penurunan Wisman di Bandara Kertajati: Peralihan Moda ke Jakarta?
Kunjungan wisatawan mancanegara di Bandara Kertajati anjlok di Desember 2024, diduga karena peralihan moda transportasi menuju Jakarta dan dilanjutkan ke Bandung via darat.
![Penurunan Wisman di Bandara Kertajati: Peralihan Moda ke Jakarta?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/220150.151-penurunan-wisman-di-bandara-kertajati-peralihan-moda-ke-jakarta-1.jpg)
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka mengalami penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Desember 2024. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat menunjukkan penurunan signifikan, dari 735 kunjungan di November menjadi hanya sekitar 337 kunjungan di Desember, atau turun hampir 400 kunjungan. Penurunan ini didominasi oleh wisatawan asal Singapura yang sebelumnya menyumbang 47,77 persen dari total kunjungan.
Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, membenarkan data tersebut. Meskipun kunjungan wisman di Kertajati menurun, ia mencatat peningkatan signifikan pada kunjungan wisatawan domestik di Jawa Barat, naik dari 13,6 juta menjadi 17,3 juta kunjungan. Sektor transportasi penumpang pun relatif baik.
Kepala BPS Jabar, Darwis Sitorus, menduga penurunan jumlah wisman di Kertajati disebabkan peralihan moda transportasi. Wisman mungkin lebih memilih terbang ke Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Bandung menggunakan moda transportasi darat seperti Whoosh. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah penumpang yang menggunakan transportasi darat dari Jakarta menuju Bandung.
Dugaan tersebut diperkuat oleh fakta bahwa wisatawan nampaknya masih menjadikan Jakarta sebagai pintu masuk utama. Perjalanan darat dari Jakarta ke Bandung, yang relatif lebih singkat dibandingkan dari Kertajati ke Bandung, kemungkinan menjadi pertimbangan utama. Waktu tempuh yang lebih cepat dari Jakarta menjadi daya tarik tersendiri.
Data BPS Jabar juga menunjukkan peningkatan pada sektor transportasi lainnya. Penumpang penerbangan domestik naik 6,22 persen di Desember 2024 (8,86 ribu orang) dibandingkan November 2024 (8,34 ribu orang). Peningkatan yang lebih signifikan terlihat pada jumlah penumpang kereta api, yaitu naik 19,60 persen menjadi 2,26 juta orang di Desember 2024, dibandingkan 1,89 juta orang di bulan November.
Momen libur Natal dan Tahun Baru serta libur sekolah di bulan Desember 2024 turut memengaruhi tingkat penghunian kamar (TPK) hotel di Jawa Barat. TPK hotel di Jawa Barat mencapai 47,87 persen di bulan Desember, meningkat 5,15 poin dibanding bulan November. Kota Sukabumi dan Kota Bandung mencatatkan TPK tertinggi.
Kesimpulannya, penurunan jumlah wisman di Bandara Kertajati pada Desember 2024 diduga kuat disebabkan peralihan moda transportasi. Wisman lebih memilih menggunakan Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta dan melanjutkan perjalanan ke Bandung melalui jalur darat. Meskipun demikian, sektor pariwisata Jawa Barat secara keseluruhan menunjukkan tren positif dengan peningkatan jumlah wisatawan domestik dan tingkat hunian hotel.