Peralihan Haji: Kemenag Siap Fokus Urus Tugas Non-Haji, Ini Alasannya!
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan Kemenag Fokus Non-Haji setelah serahkan pengelolaan haji ke BP Haji. Apa saja tugas baru yang akan dioptimalkan?

Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) siap mengalihkan fokus utamanya. Hal ini akan terjadi setelah seluruh kewenangan penyelenggaraan ibadah haji diserahkan sepenuhnya kepada Badan Penyelenggaraan Haji (BP Haji) yang baru dibentuk.
Pernyataan penting tersebut disampaikan oleh Menag Nasaruddin Umar dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Evaluasi Haji 2025. Kegiatan strategis ini berlangsung di Tangerang pada hari Senin, 29 Juli.
Menurut Menag, peralihan tugas ini membawa hikmah besar bagi Kemenag. Kementerian dapat lebih berkonsentrasi pada urusan keagamaan lain yang tak kalah strategis dan membutuhkan perhatian penuh.
Kewenangan Penuh untuk BP Haji
Kementerian Agama menyatakan kesiapannya untuk menyerahkan sepenuhnya kewenangan penyelenggaraan ibadah haji kepada BP Haji. Pembentukan BP Haji ini seiring dengan regulasi yang sedang disiapkan oleh pemerintah. Apabila peraturan perundang-undangan sudah menghendaki, Kemenag wajib hukumnya menyerahkan pelaksanaan ibadah haji.
"Kita akan terus mendukung dan membantu BP Haji, karena ini menyangkut umat," kata Menteri Agama. Kemenag akan memastikan transisi berjalan mulus demi kepentingan jamaah haji di masa mendatang.
Menag Nasaruddin Umar optimistis bahwa penyelenggaraan ibadah haji ke depan akan semakin baik dan profesional di bawah pengelolaan BP Haji. Pelayanan yang optimal bagi jamaah menjadi obsesi bersama.
Optimalisasi Tugas Non-Haji Kemenag
Peralihan kewenangan pengelolaan haji ini justru membawa hikmah tersendiri bagi Kemenag. Kementerian dapat lebih berkonsentrasi pada berbagai tugas keagamaan lain yang tidak kalah penting dan membutuhkan perhatian serius.
"Kita punya banyak direktorat jenderal, seperti Pendidikan Islam, Bimas Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Litbang, dan Irjen," ujar Menag. Semua direktorat ini membutuhkan konsentrasi penuh dari jajaran Kemenag untuk mencapai target-targetnya.
Nasaruddin menyoroti, khususnya dalam pengembangan pesantren dan perguruan tinggi Islam, terdapat banyak pekerjaan strategis. Bidang-bidang ini menuntut perhatian lebih dari kementerian untuk kemajuan pendidikan keagamaan di Indonesia.
Dengan terbentuknya lembaga haji yang mandiri, energi Kemenag bisa lebih solid dalam mengurus apa yang ada sekarang. "Mudah-mudahan pelaksanaan ibadah haji nantinya Insya Allah betul-betul seperti yang diobsesikan bersama, pelayanan yang semakin baik bagi jamaah," pungkasnya.