Perayaan HPN 2025: Perpecahan PWI Menjadi Sorotan Utama
Hari Pers Nasional (HPN) ke-79 di Riau diwarnai perpecahan internal PWI, menimbulkan perayaan terpisah di beberapa kota dan memicu refleksi tentang integritas pers di era digital.
![Perayaan HPN 2025: Perpecahan PWI Menjadi Sorotan Utama](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/09/130040.363-perayaan-hpn-2025-perpecahan-pwi-menjadi-sorotan-utama-1.jpg)
Perayaan Hari Pers Nasional (HPN) ke-79 di Pekanbaru, Riau, pada 9 Februari 2025, menunjukkan realita pahit: Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) tengah menghadapi perpecahan internal yang cukup serius. Acara puncak HPN yang biasanya meriah, tahun ini dirayakan di beberapa lokasi berbeda di Indonesia, termasuk Pekanbaru, Banjarmasin, dan Solo, mencerminkan perbedaan prinsip dan tantangan besar bagi pers nasional.
Perpecahan PWI: Sebuah Bayangan di Tengah Perayaan
Ketua Umum PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang, dalam sambutannya mengakui bahwa kondisi PWI saat ini tidak ideal. Perbedaan prinsip dalam penegakan integritas menjadi akar masalah perpecahan ini. "Berbeda dengan sebelumnya, tahun ini perayaan HPN tak hanya di Riau tetapi juga digelar di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dan Solo, Jawa Tengah. Realitas ini pahit akibat terjadinya perbedaan prinsip penegakan integritas, yang membuat PWI tak baik-baik saja," ujarnya dengan nada prihatin. Beliau menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh insan pers yang terdampak perpecahan ini, mengingat HPN seharusnya menjadi momen persatuan dan kebanggaan.
Upaya islah telah dilakukan, termasuk dengan bantuan beberapa menteri, namun proses rekonsiliasi masih berlangsung. Zulmansyah berharap agar tahun depan, HPN dapat dirayakan kembali dalam suasana persatuan dan kesatuan.
Tantangan Pers di Era Digital
Perpecahan internal PWI terjadi di tengah tantangan besar yang dihadapi pers Indonesia, yaitu disrupsi media dan pesatnya perkembangan teknologi digital. Zulmansyah menekankan pentingnya mempertahankan integritas pers sebagai pilar keempat demokrasi, mengingat warisan penting dari tokoh pers seperti Djamaluddin Adinegaro. "Kita tetap berupaya di era digitalisasi ini tetap konsisten mempertahankan pers sebagai pilar keempat demokrasi. Tahun depan semoga HPN bisa kita rayakan bersama lagi," tuturnya, menunjukkan optimisme di tengah situasi yang sulit.
Dukungan Polri dan Peringatan HPN di Pekanbaru
Perayaan HPN di Pekanbaru dihadiri oleh perwakilan penting dari Kepolisian Republik Indonesia, yakni Kepala Divisi Humas Irjen Pol Sandi Nugroho dan Kepala Kepolisian Daerah Riau Irjen Pol Muhammad Iqbal. Irjen Pol Sandi Nugroho menegaskan bahwa insan pers merupakan sahabat Polri. "Maka di Hari Pers Nasional 2025, Polri hadir di HPN baik di Pekanbaru dan Banjarmasin. Semoga Pers semakin maju, dan bersama Polri memajukan Indonesia," ungkapnya, menunjukkan dukungan Polri terhadap pers Indonesia.
Ketua Panitia HPN di Pekanbaru, Selamet Susanto, melaporkan bahwa acara tersebut dihadiri sekitar 1.200 insan pers dari seluruh Indonesia. Sejumlah kegiatan telah diselenggarakan sejak 6 Februari, termasuk seminar tentang olahraga, anti-kekerasan, pembangunan ekonomi, dan perkembangan terkini dunia pers.
Pembacaan Ikrar Wartawan dan Harapan ke Depan
Puncak acara ditandai dengan pembacaan ikrar wartawan yang dipimpin oleh wartawan senior Tribuana Said. Ikrar tersebut diikuti oleh tokoh-tokoh pers terkemuka seperti Ilham Bintang, Akhmad Munir, Atal S Depari, Ketua PWI Zulmansyah Sekedang, dan Ketua PWI dari seluruh provinsi di Indonesia. Momen ini diharapkan dapat memperkuat komitmen para wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistik secara profesional dan bertanggung jawab.
Perayaan HPN 2025 di Riau menjadi pengingat penting tentang perlunya persatuan dan soliditas di kalangan insan pers. Perpecahan internal PWI menjadi sorotan utama, mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme dalam menghadapi tantangan era digital. Semoga tahun depan, HPN dapat dirayakan kembali dalam suasana kebersamaan dan persatuan, mencerminkan kekuatan pers Indonesia dalam menjalankan perannya sebagai pilar demokrasi.