Percepatan Akses dan Jembatan Bailey Pasca Bencana Longsor Pekalongan
Menteri PU Dody Hanggodo prioritaskan pembukaan akses jalan dan pembangunan jembatan bailey darurat di Petungkriyono, Pekalongan pasca bencana longsor dan banjir, dibantu BBPJN Jateng-DIY dan TNI AD.
Bencana longsor dan banjir yang menerjang Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada 30 Januari 2024, mendapat respon cepat dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Menteri PU, Dody Hanggodo, langsung memerintahkan percepatan pembukaan akses jalan dan pembangunan jembatan bailey darurat untuk membantu warga yang terdampak.
Prioritas utama penanganan bencana ini adalah membersihkan material longsor dan pohon tumbang untuk membuka akses bagi masyarakat yang terisolir. Pemetaan detail lokasi bencana akan dilakukan oleh tim Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DIY menggunakan drone, setelah cuaca memungkinkan. "Kita prioritaskan pembukaan akses dulu," tegas Menteri Dody di Jakarta, Kamis (30/1). Hal ini penting agar warga tidak semakin terisolasi dan bantuan dapat segera tersalurkan.
BBPJN Kementerian PU Jateng-DIY telah mengerahkan sejumlah alat berat untuk mempercepat proses pembukaan akses jalan. Alat-alat tersebut meliputi satu unit mini ekskavator PC-50, dua unit PC 75, dan satu unit PC 70 breaker. Alat berat ini difokuskan untuk membuka akses jalan dari Desa Kasimbar menuju Kafe Allo hingga Jembatan Jimat 2 di Desa Petungkriyono yang terputus. Untuk mempercepat pekerjaan, alat yang lebih besar seperti ekskavator setara PC-200 sedang diupayakan pengirimannya, dengan tetap memperhatikan kondisi jalan akses yang akan dilalui.
Selain pembukaan akses jalan, Kementerian PU juga memprioritaskan pembangunan jembatan bailey sebagai jembatan darurat. Satu unit jembatan bailey sepanjang 30 meter telah dimobilisasi dari BBPJN Jawa Tengah-DIY ke Pekalongan. Jembatan ini akan dibangun di Jembatan Jimat 2 di Desa Kayupuring. Meskipun jembatan bailey sudah siap, proses pemasangannya terhambat oleh material longsoran yang masih perlu dibersihkan. Proses perakitan dan pemasangan jembatan bailey akan dibantu oleh TNI AD.
Pembangunan jembatan bailey ini bersifat sementara, untuk membantu aktivitas warga sehari-hari pasca bencana. "Untuk sementara segera selesai, hitungan hari," kata Menteri Dody. Namun, pembangunan jembatan permanen membutuhkan waktu lebih lama karena proses perencanaan dan desain yang perlu dilakukan terlebih dahulu. Proses ini membutuhkan waktu dan perencanaan yang matang agar jembatan permanen dapat dibangun dengan kokoh dan aman.
Tidak hanya fokus pada perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan, Kementerian PU juga turut membantu pemenuhan kebutuhan air minum dan sanitasi bagi warga yang terdampak. Satuan Tugas Tanggap Darurat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jateng telah melakukan asesmen kebutuhan dan telah mengerahkan 6 unit hidran umum (2.000 liter), 6 unit toilet portable, dan 2 unit mobil tangki air (4.000 liter) untuk mendukung operasional relawan dan dapur umum di Posko Yosorejo.
Kerja sama antar instansi pemerintah dan TNI AD dalam penanganan bencana di Pekalongan menunjukkan kesigapan dan komitmen untuk membantu masyarakat yang terdampak. Semoga dengan langkah-langkah cepat ini, kehidupan warga Petungkriyono dapat segera pulih.