Peringatan 80 Tahun Kemerdekaan: Kemen PPPA Serukan Kemandirian Perempuan dan Anak untuk Indonesia Emas 2045
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menegaskan pentingnya kemandirian perempuan dan anak dalam peringatan 80 tahun Kemerdekaan RI, demi wujudkan Indonesia Emas 2045.

Jakarta, 17 Agustus – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) secara tegas menyuarakan pentingnya kemandirian bagi perempuan dan anak di seluruh pelosok negeri. Seruan ini bergema kuat dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Momentum bersejarah ini menjadi landasan bagi Kemen PPPA untuk kembali menegaskan komitmennya terhadap perlindungan dan pemberdayaan kelompok rentan.
Sekretaris Kemen PPPA, Titi Eko Rahayu, menyampaikan bahwa peluncuran logo dan tema HUT ke-80 Kemerdekaan RI bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional pada 23 Juli. Tema yang diusung adalah "Kedaulatan Bersatu, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju". Hal ini menunjukkan sinergi antara semangat kemerdekaan dan fokus pada kesejahteraan generasi penerus bangsa.
Dalam suasana kemerdekaan ini, Kemen PPPA berharap agar perempuan dan anak Indonesia dapat memiliki akses mandiri terhadap layanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas. Selain itu, mereka juga harus bebas dari segala bentuk kekerasan. Kemerdekaan sejati bagi perempuan dan anak adalah fondasi menuju Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.
Fokus pada Akses dan Perlindungan
Seiring dengan kematangan usia bangsa Indonesia, Kemen PPPA menekankan bahwa perempuan dan anak harus mencapai kemandirian penuh. Kemandirian ini mencakup kebebasan untuk mengakses fasilitas kesehatan, mendapatkan pendidikan yang layak, serta berpartisipasi aktif dalam berbagai aspek kehidupan. Akses yang setara dan tanpa diskriminasi adalah kunci utama dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan beradab.
Dalam perayaan Hari Kemerdekaan tahun ini, Kemen PPPA, bekerja sama dengan Kementerian Sosial, serta didukung oleh Danantara dan panitia, mendirikan Pos Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) Ceria. Pos-pos ini ditempatkan di tiga lokasi strategis di area Monumen Nasional (Monas). Kehadiran pos SAPA ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam memberikan perlindungan langsung.
Pos SAPA Ceria berfungsi untuk membantu anak-anak yang terpisah dari orang tua mereka selama perayaan Pesta Rakyat dan Karnaval Kemerdekaan. Titi Rahayu menjelaskan bahwa langkah ini adalah tindakan pencegahan untuk memastikan anak-anak yang terpisah dapat segera dibantu dan dipertemukan kembali dengan keluarga. Harapannya, pos-pos ini tidak hanya responsif tetapi juga mampu mencegah terjadinya kasus anak terpisah, mengingat antusiasme publik yang sangat tinggi terhadap acara ini.
Membangun Kualitas Keluarga untuk Indonesia Emas
Selain fokus pada perlindungan individu, Kemen PPPA juga menyoroti pentingnya penguatan kualitas keluarga sebagai fondasi utama dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. Keluarga yang berkualitas akan melahirkan generasi yang tangguh, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Inisiatif ini merupakan bagian integral dari upaya pembangunan sumber daya manusia unggul.
Upaya penguatan kualitas keluarga ini akan diwujudkan melalui pengenalan Kekayaan Intelektual (KI) lokal yang dipromosikan oleh Kemen PPPA. Promosi ini dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga pada Karnaval Kemerdekaan. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen lintas sektor dalam mendukung program-program pemerintah.
Pada malam perayaan tersebut, parade kendaraan hias yang melibatkan 29 kendaraan akan diselenggarakan. Kemen PPPA dan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga turut serta dengan kendaraan nomor 19, yang menyoroti tema kualitas keluarga. Kendaraan ini menampilkan KI lokal bernama "Squad Midodo", yang merepresentasikan keluarga harmonis. Maskot ini juga menyampaikan pesan pentingnya pembangunan karakter dalam keluarga untuk mencegah kekerasan dan menciptakan lingkungan positif bagi anak-anak.