Persahabatan RI-Turki: Presiden Prabowo Yakin Hubungan Erat Terus Berlanjut hingga 100 Tahun
Presiden Prabowo Subianto optimis hubungan Indonesia-Turki akan tetap erat hingga 100 tahun hubungan diplomatik pada 2050, ditopang sejarah dan ikatan emosional kuat.

Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan keyakinannya bahwa hubungan persahabatan antara Indonesia dan Turki akan terus berlanjut hingga tahun-tahun mendatang, bahkan hingga peringatan 100 tahun hubungan diplomatik kedua negara pada tahun 2050. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam sesi ADF Talks di Antalya Diplomacy Forum, Antalya, Turki, Jumat (11/4).
Dalam forum tersebut, Presiden Prabowo menjelaskan bahwa dasar persahabatan kedua negara tersebut berakar pada ikatan emosional yang kuat dan sejarah kedekatan yang telah terjalin sejak masa Kesultanan Ottoman. Beliau menekankan peran penting Kesultanan Ottoman sebagai pemimpin dunia Islam bagi Indonesia sebagai negara mayoritas muslim, yang telah membentuk hubungan erat selama berabad-abad. Hal ini diperkuat dengan sejarah bantuan Kesultanan Ottoman kepada kerajaan-kerajaan di Indonesia, terutama di Sumatera, dalam melawan penjajah.
Presiden Prabowo juga menyinggung angka kunjungan wisatawan kedua negara sebagai bukti nyata kedekatan tersebut. "Saya sangat yakin Turki punya tempat istimewa di hati masyarakat Indonesia," tegas Presiden Prabowo. Beliau juga menambahkan, "Presiden Erdogan mengatakan kepada kami bahwa tiap tahun ada 200.000 wisatawan Indonesia yang mengunjungi Turki. Biasanya setelah umrah, mereka lanjut ke Turki, dan ada 50.000 warga Turki yang datang ke Indonesia setiap tahun. Bayangkan, meskipun kita sangat jauh, hubungan dua negara ini sangat erat, dan kami bekerja sama dengan sangat baik di berbagai bidang. Jadi, saya sangat yakin, dan optimistis," imbuhnya.
Sejarah Kuat Hubungan Indonesia-Turki
Presiden Prabowo Subianto lebih lanjut menjelaskan sejarah panjang hubungan Indonesia dan Turki. Beliau menuturkan bahwa banyak wilayah di Indonesia yang merasakan pengaruh Kesultanan Ottoman. "Dalam beberapa kasus, ketika kami diserang oleh kekuatan asing, Ottoman datang membantu para sultan kami. Jadi, ada ikatan emosional yang kuat," ungkap Presiden Prabowo. Hubungan ini, menurutnya, bukan hanya sekadar hubungan diplomatik, melainkan ikatan emosional yang mendalam dan telah teruji oleh waktu.
Peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Turki pada tahun ini menjadi momentum penting yang semakin memperkuat ikatan kedua negara. Kunjungan wisatawan yang signifikan dari kedua negara menjadi bukti nyata dari keakraban dan kerja sama yang baik di berbagai bidang. Hal ini menunjukkan bahwa jarak geografis tidak menghalangi terjalinnya hubungan yang erat dan saling menguntungkan.
Presiden Prabowo menekankan optimismenya terhadap kelanjutan hubungan baik ini hingga masa mendatang. Beliau yakin bahwa persahabatan Indonesia-Turki akan terus tumbuh dan berkembang, bahkan hingga peringatan 100 tahun hubungan diplomatik pada tahun 2050 dan seterusnya. Hal ini didasari oleh sejarah yang kuat, ikatan emosional yang mendalam, dan kerja sama yang saling menguntungkan di berbagai bidang.
Antalya Diplomacy Forum: Diplomasi sebagai Kekuatan Penyeimbang
Antalya Diplomacy Forum (ADF) yang menjadi tempat Presiden Prabowo menyampaikan pidatonya, mengangkat tema diplomasi sebagai kekuatan penyeimbang di tengah meningkatnya fragmentasi global. Forum tahunan ini rutin digelar sejak tahun 2021 dan mempertemukan para pemimpin negara, menteri luar negeri, pakar, think tank, akademisi, dan pelaku bisnis dari berbagai negara.
Kehadiran Presiden Prabowo di ADF 2025 menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama internasional dan peran diplomasi dalam menjaga stabilitas global. Partisipasi Indonesia dalam forum ini juga menjadi kesempatan untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara lain dan berbagi pandangan mengenai isu-isu global yang penting.
Dalam kunjungannya ke Antalya, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Kegiatan di ADF 2025 menjadi agenda terakhir Presiden Prabowo di Turki sebelum melanjutkan perjalanan ke Kairo, Mesir.
Partisipasi Indonesia dalam ADF 2025 menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama internasional dan peran diplomasi dalam menjaga stabilitas global. Kehadiran Presiden Prabowo juga menjadi kesempatan untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara lain dan berbagi pandangan mengenai isu-isu global yang penting.
Kesimpulannya, hubungan Indonesia dan Turki yang telah terjalin selama berabad-abad akan terus berlanjut dan semakin erat di masa depan. Hal ini didukung oleh sejarah yang panjang, ikatan emosional yang kuat, dan kerja sama yang saling menguntungkan di berbagai bidang. Optimisme Presiden Prabowo terhadap hubungan kedua negara ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk menjaga dan memperkuat persahabatan dengan Turki.