Pertamina Perkuat Eksplorasi Migas: Respon atas Penarikan AS dari Perjanjian Paris
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) akan meningkatkan pencarian sumber minyak dan gas baru sebagai respons atas keluarnya Amerika Serikat dari Perjanjian Iklim Paris, guna memenuhi kebutuhan energi Indonesia dan mendukung pembangunan ekonomi.

Badung, Bali, 12 Februari 2024 - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mengumumkan strategi agresif dalam pencarian sumber minyak dan gas (migas) baru. Keputusan ini diambil sebagai respons atas penarikan Amerika Serikat dari Perjanjian Iklim Paris. Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng, menjelaskan langkah ini dalam Media Gathering Subholding Upstream di Badung, Bali.
Kebutuhan Energi Indonesia dan Target 2045
Muharram menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan energi Indonesia untuk mencapai target Indonesia Emas 2045 dan menjadi negara dengan PDB terbesar keempat di dunia pada 2050. Ia menegaskan bahwa pencapaian visi tersebut memerlukan upaya maksimal dalam menemukan sumber energi baru. "Cari, cari, cari sumber energi baru," tegasnya.
Muharram juga menekankan pentingnya keseimbangan antara energi hijau dan energi fosil. Menurutnya, kedua jenis energi tersebut perlu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. Ia menyatakan bahwa program PHE justru bertolak belakang dengan semangat Perjanjian Paris, dengan fokus pada peningkatan eksplorasi migas.
Strategi Agresif PHE
PHE menerapkan tiga strategi untuk meningkatkan produksi migas: mempertahankan aktivitas eksplorasi di blok-blok yang sudah ada; mendapatkan blok migas baru; dan mencari mitra untuk menemukan blok-blok baru. Kerjasama dengan mitra strategis dinilai penting untuk memperluas jangkauan eksplorasi dan mempercepat proses penemuan sumber daya migas.
"Artinya, kami cari partner (mitra). Jadi bukan hanya kami yang berpikir, mitra kami juga ikut memikirkan. Sehingga ada partner untuk diskusi," jelas Muharram, menekankan pentingnya kolaborasi dalam upaya ini.
Respons Terhadap Penarikan AS dari Perjanjian Paris
Pernyataan PHE ini disampaikan sebagai respons langsung atas pengunduran diri resmi Amerika Serikat dari Perjanjian Iklim Paris, yang dikonfirmasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 28 Januari 2024. Perjanjian Paris, yang diadopsi pada 2015 oleh 195 negara, bertujuan membatasi peningkatan suhu global hingga jauh di bawah 2 derajat Celcius di atas tingkat praindustri.
Kesimpulan
Keputusan PHE untuk meningkatkan eksplorasi migas mencerminkan prioritas Indonesia dalam memenuhi kebutuhan energi nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Strategi agresif ini, yang melibatkan kerjasama dengan mitra internasional, menunjukkan komitmen Pertamina dalam memastikan ketahanan energi Indonesia di masa depan. Meskipun ada tekanan global untuk transisi energi, PHE menekankan pentingnya keseimbangan antara pengembangan energi terbarukan dan pemanfaatan sumber daya migas yang ada.