Petasan Meledak di Blitar, Dua Remaja Luka Serius
Ledakan petasan racikan dua remaja di Blitar mengakibatkan luka serius dan kerusakan rumah; polisi masih melakukan penyelidikan.

Blitar, 31 Maret 2024 - Sebuah ledakan petasan di Desa Bacem, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengakibatkan dua remaja luka serius dan kerusakan rumah. Peristiwa yang terjadi pada Minggu (30/3) ini tengah ditangani oleh pihak Kepolisian Resor Blitar. Insiden ini menimbulkan pertanyaan tentang akses mudah bahan-bahan berbahaya dan pengawasan pembuatan petasan.
Kepala Seksi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, membenarkan kejadian tersebut. "Kami masih menangani kejadian obat petasan meledak di dalam rumah sehingga mengakibatkan dua anak luka," ujarnya di Blitar, Minggu (30/3).
Kedua korban, MRAR (16) dan AP (15), merupakan warga Desa Bacem yang juga terlibat dalam proses pembuatan petasan. Mereka membeli bahan-bahan petasan secara daring, sebuah fakta yang semakin memprihatinkan.
Kronologi Ledakan Petasan di Blitar
Berdasarkan penyelidikan polisi, MRAR meracik petasan di ruang tamu rumahnya. AP berada sekitar 2 meter darinya. Teman mereka, FF (16), telah pulang lebih dulu. Bahan-bahan yang digunakan meliputi 100 gram KCLO Klengkeng, 50 gram aluminium powder, dan lebih dari 100 gram belerang/sulfur. "Sebelumnya jumlah takaran ditimbang menggunakan timbangan digital," jelas Ipda Putut.
MRAR mencampur semua bahan tersebut dalam sebuah baskom dan mengaduknya. Setelah itu, ia mencoba membakar sedikit sampel racikan tersebut menggunakan korek api. "Biasanya kalau dibakar keluar api dan apinya langsung hilang, tetapi ketika itu timbul bunyi selanjutnya merambat ke bubuk racikan obat petasan di baskom dan akhirnya meledak," ungkap Ipda Putut mengutip keterangan korban.
Ledakan tersebut mengakibatkan kerusakan pada rumah, termasuk pecahnya genting dan kaca jendela. MRAR menderita luka bakar di punggung, telapak tangan kiri, dan mata kaki kiri. Sementara AP mengalami luka bakar di kaki kanan dan kiri, tangan kanan dan kiri, serta sedikit di bagian dada.
Proses Penyelidikan dan Imbauan Kepolisian
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menyita sejumlah barang bukti, termasuk sisa bahan petasan, selongsong petasan kosong berbagai ukuran, dan telepon seluler milik korban. Polisi juga mengevakuasi korban ke rumah sakit.
Meskipun penyelidikan masih berlangsung intensif, polisi belum menetapkan tersangka. Namun, polisi mengimbau masyarakat untuk tidak bermain petasan karena sangat berbahaya. "Obat berupa KCLO Klengkeng, aluminium powder, belerang/sulfur didapatkan oleh MRAR dengan cara membeli secara daring," tambah Ipda Putut, menekankan bahaya akses mudah terhadap bahan-bahan berbahaya melalui jalur online.
Polisi juga menyita barang bukti berupa dua bungkus plastik berisi serbuk obat petasan kurang lebih 1 ons, satu bubuk kalium/KCLO di dalam botol plastik kecil bekas terbakar, selongsong petasan kosong kurang lebih 152 selongsong dengan ukuran berdiameter 8 centimeter tinggi 13,5 cm sebanyak 150 selongsong berdiameter 16 cm, tinggi 27,5 cm sebanyak dua selongsong, dan telepon seluler serta pecahan genting dan kaca rumah.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak-anak dan bahaya pembuatan petasan secara ilegal. Akses mudah terhadap bahan-bahan kimia melalui penjualan online juga perlu menjadi perhatian serius untuk mencegah kejadian serupa terulang.