Ledakan Petasan 8 Kg di Lombok Tengah: Dua Pemuda Luka Parah
Dua pemuda di Lombok Tengah, NTB, mengalami luka serius akibat ledakan petasan rakitan seberat 8 kg saat Hari Raya Idul Fitri.

Lombok Tengah, NTB, 1 April 2024 - Sebuah peristiwa ledakan petasan yang cukup mengerikan terjadi di Desa Jelantik, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Peristiwa yang terjadi pada Senin sore, 31 Maret 2024 pukul 16.00 WITA tersebut mengakibatkan dua orang pemuda mengalami luka parah. Kedua korban, IR (25) dan IG (23), saat ini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat ledakan petasan rakitan seberat 8 kilogram.
Insiden bermula ketika IR dan IG membawa sisa petasan yang belum meledak pada malam Idul Fitri ke pinggir kali. Mereka berupaya meledakkan petasan tersebut, namun gagal. Karena penasaran, mereka membawa petasan itu ke rumah AR untuk memeriksa penyebab kegagalan tersebut. Namun, saat sedang diperiksa, petasan tersebut tiba-tiba meledak dengan dahsyat.
Ledakan tersebut menyebabkan kedua korban terpental dan mengalami luka serius. IR mengalami luka yang sangat parah, ibu jari dan telunjuk tangan kirinya putus, serta mengalami luka serius pada kaki dan wajah. Sementara itu, IG menderita luka pada kaki kiri dan kanannya. Warga sekitar yang mendengar ledakan segera mendatangi lokasi kejadian dan menemukan kedua korban bersimbah darah.
Kronologi Kejadian dan Kondisi Korban
Menurut keterangan Kasi Humas Polres Lombok Tengah, Iptu Lalu Brata Kusnadi, peristiwa nahas ini berawal dari upaya IR dan IG untuk meledakkan sisa petasan 8 kg di pinggir kali. Setelah beberapa kali percobaan gagal, mereka membawa petasan tersebut ke rumah AR untuk diperiksa. Sayangnya, di saat itulah petasan tersebut meledak secara tiba-tiba.
Akibat ledakan tersebut, IR mengalami luka yang sangat serius, termasuk putusnya ibu jari dan telunjuk tangan kirinya. Luka serius juga terlihat pada kaki dan wajahnya. Sementara itu, IG mengalami luka pada kaki kiri dan kanan. Keadaan mereka yang bersimbah darah membuat warga sekitar segera membawa mereka ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Polisi telah melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP) setelah menerima laporan. Dari hasil penyelidikan sementara, diduga petasan tersebut merupakan rakitan sendiri oleh para korban.
Imbauan Kepolisian dan Bahaya Petasan Rakitan
Menyikapi kejadian ini, pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam penggunaan petasan, khususnya petasan rakitan. Bahaya yang ditimbulkan oleh petasan rakitan sangat besar dan dapat menyebabkan cedera serius bahkan kematian. Perayaan-perayaan besar seperti Idul Fitri sering diwarnai dengan penggunaan petasan, namun masyarakat harus tetap waspada dan memprioritaskan keselamatan.
Petasan rakitan memiliki potensi bahaya yang tinggi karena proses pembuatannya yang tidak terstandarisasi dan bahan-bahan yang digunakan tidak terjamin keamanannya. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari penggunaan petasan rakitan dan memilih alternatif lain yang lebih aman dalam merayakan hari besar.
Polisi menekankan pentingnya kepatuhan terhadap peraturan dan larangan penggunaan petasan ilegal. Masyarakat dihimbau untuk melaporkan kepada pihak berwajib jika menemukan adanya aktivitas pembuatan atau penjualan petasan ilegal di lingkungan sekitar.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dan kewaspadaan dalam menggunakan bahan peledak. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dan menghindari penggunaan petasan rakitan demi keselamatan bersama.