Ledakan Petasan di Blitar: Empat Pelajar Luka Bakar, Polisi Imbau Hati-hati!
Ledakan petasan di Blitar mengakibatkan empat pelajar luka bakar serius, polisi mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam penggunaan petasan.

Sebuah ledakan petasan yang terjadi di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Senin dini hari, 31 Maret 2024, telah mengakibatkan empat orang pelajar mengalami luka bakar serius. Kejadian ini bermula sekitar pukul 00.00 WIB di rumah Supiyati (51), ketika saksi Solikhin mendengar suara ledakan keras dari rumah tersebut. Saat keluar, ia melihat teras rumah Supiyati hancur akibat ledakan yang diduga berasal dari petasan.
Korban ledakan petasan tersebut adalah empat pelajar yang tengah berada di sekitar rumah Supiyati. Mereka adalah HW (14), MF (16), MN (16), dan AS (13). Keempatnya mengalami luka bakar di wajah, kaki, dan tangan, dengan MN mengalami luka yang paling parah, termasuk jari tangan yang lepas. Semua korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis intensif.
Polisi dari Polres Blitar Kota langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Mereka telah memasang garis polisi dan menyita sejumlah barang bukti untuk penyelidikan lebih lanjut. Kondisi rumah Supiyati mengalami kerusakan yang cukup signifikan akibat ledakan tersebut. Kasus ini menjadi perhatian serius mengingat ini bukan kejadian pertama kalinya terkait ledakan petasan di wilayah Blitar dan sekitarnya.
Ledakan Petasan: Ancaman Serius bagi Keselamatan
Insiden ledakan petasan di Blitar ini kembali mengingatkan kita akan bahaya penggunaan petasan yang tidak bertanggung jawab. Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar, menyatakan bahwa kejadian ini berawal dari ledakan petasan di rumah Supiyati. "Kejadian berawal pada Senin dini hari sekitar jam 00.00 WIB saat saksi Solikhin berada di rumahnya tiba-tiba mendengar suara letusan dari rumah ibu Supiyati. Ketika keluar, melihat teras rumah ibu Supiyati hancur," ungkap Iptu Samsul.
Ledakan tersebut mengakibatkan kerusakan yang cukup parah pada rumah Supiyati. Keempat korban pelajar mengalami luka bakar yang serius dan membutuhkan perawatan medis intensif. Polisi menghimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak menyalahgunakan petasan, mengingat dampaknya yang sangat membahayakan bagi diri sendiri dan orang lain.
Kasus serupa juga telah dilaporkan terjadi di beberapa wilayah lain di Jawa Timur, seperti di Desa Bacem, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, dan di Kabupaten Kediri. Kejadian-kejadian ini menunjukkan perlunya peningkatan kewaspadaan dan pengawasan terhadap peredaran dan penggunaan petasan di masyarakat.
Imbauan Kepada Masyarakat dan Langkah Pencegahan
Iptu Samsul Anwar menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya petasan. "Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dengan tidak menyalahgunakan petasan, sebab dampaknya bisa merugikan diri sendiri dan orang lain," tegasnya. Polisi berharap masyarakat dapat lebih bertanggung jawab dalam penggunaan petasan atau bahkan menghindari penggunaannya sama sekali.
Selain imbauan kepada masyarakat, pihak berwajib juga perlu meningkatkan upaya pencegahan dan pengawasan terhadap peredaran petasan ilegal. Kerjasama antara pihak kepolisian, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat penting untuk menekan angka kecelakaan yang disebabkan oleh petasan. Pendidikan dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya petasan juga perlu ditingkatkan.
Langkah-langkah preventif yang lebih komprehensif dibutuhkan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. Hal ini termasuk pengawasan yang ketat terhadap penjualan petasan, edukasi masyarakat tentang bahaya petasan, dan penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran terkait petasan.
Kejadian ledakan petasan di Blitar ini menjadi pengingat penting tentang perlunya kesadaran dan tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari bahaya petasan. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.