Pemkab Sleman Siapkan Bantuan untuk Anak Korban Ledakan Petasan di Sleman
Pemerintah Kabupaten Sleman bergerak cepat memberikan bantuan biaya perawatan kepada RFA, anak kelas 4 SD korban ledakan petasan di Jalan Sanggrahan, Sleman, yang mengalami luka serius pada mata, bibir, tangan, dan pipi.

Sleman, 17 Maret 2024 - Sebuah peristiwa ledakan petasan di Jalan Sanggrahan, Jetis Caturharjo, Sleman pada Sabtu, 15 Maret 2024, mengakibatkan seorang anak bernama RFA (siswa kelas 4 SD) mengalami luka serius. Peristiwa ini terjadi di wilayah Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan mengakibatkan RFA harus dilarikan ke Rumah Sakit Akademik UGM untuk mendapatkan perawatan medis intensif. Atas kejadian tersebut, Pemerintah Kabupaten Sleman langsung merespon dengan memberikan bantuan untuk meringankan beban keluarga korban.
RFA mengalami luka cukup parah, meliputi luka pada mata kiri (mengenai lensa mata), bibir lebam, luka di jari tangan kanan, dan retak pada pipi kiri. Kondisi ini mengharuskan perawatan intensif di rumah sakit. Kejadian ini menyita perhatian banyak pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Sleman yang langsung turun tangan memberikan bantuan.
Sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab, Pemkab Sleman melalui Dinas Sosial (Dinsos) Sleman menyalurkan bantuan untuk biaya perawatan medis RFA melalui program Jaring Pengaman Sosial (JPS). Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Sleman, Harda Kiswaya, saat mengunjungi korban di RSA UGM pada Senin, 17 Maret 2024, bersama Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa.
Bantuan Medis dan Imbauan dari Pemkab Sleman
Kunjungan Bupati dan Wakil Bupati Sleman ke RSA UGM bukan hanya sekadar memberikan bantuan, tetapi juga sebagai bentuk empati dan dukungan kepada keluarga RFA. Mereka menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas musibah yang menimpa RFA dan keluarganya. Lebih dari sekadar bantuan finansial, kunjungan ini menjadi simbol kepedulian pemerintah daerah terhadap warganya.
Selain memberikan bantuan medis, Bupati Harda Kiswaya juga menyampaikan imbauan kepada para orang tua agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas anak-anaknya. Hal ini bertujuan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali di masa mendatang. "Hikmahnya, ayo para orang tua awasi anak betul-betul. Sehingga setiap kegiatan apapun bisa diketahui dan dipantau. Mudah-mudahan ini kejadian yang terakhir dan jangan terulang lagi," kata Bupati Harda Kiswaya.
Langkah Pemkab Sleman ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam penanganan kasus serupa. Respon cepat dan kepedulian yang ditunjukkan pemerintah daerah menjadi bukti komitmen dalam melindungi warga, khususnya anak-anak, dari bahaya yang mengancam.
Luka yang Diderita RFA dan Penanganan Medis
Kondisi RFA yang mengalami luka serius di beberapa bagian tubuhnya memerlukan penanganan medis yang intensif. Luka pada mata kiri yang mengenai lensa mata merupakan luka yang cukup serius dan membutuhkan penanganan khusus. Selain itu, luka lebam di bibir, luka di jari tangan kanan, dan retak pada pipi kiri juga memerlukan perawatan intensif.
Pihak rumah sakit tentu akan memberikan perawatan terbaik bagi RFA. Semoga dengan perawatan yang intensif, RFA dapat segera pulih dan kembali beraktivitas seperti sedia kala. Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam penggunaan petasan.
Pemerintah Kabupaten Sleman berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak-anak, serta kesadaran akan bahaya petasan, harus terus digaungkan untuk mencegah tragedi serupa terulang di kemudian hari.
Semoga RFA segera pulih dan kembali ceria. Doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Sleman menyertai proses pemulihannya.