Pj Gubernur Babel Ajak Generasi Muda Lestarikan Kearifan Lokal
Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung mendorong Lembaga Adat Melayu untuk melibatkan generasi muda agar kearifan lokal tak tergerus zaman.

Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Sugito, mengimbau Lembaga Adat Melayu (LAM) untuk melibatkan generasi muda dalam upaya pelestarian kearifan lokal. Hal ini disampaikan dalam keterangan pers di Pangkalpinang pada Rabu, 26 Februari 2024. Sugito prihatin melihat semakin tergerusnya kearifan lokal Babel karena minimnya partisipasi generasi muda dalam kegiatan adat dan budaya.
Perda Kepulauan Babel Nomor 4 Tahun 2012 tentang Pelestarian Adat Istiadat dan Pemberdayaan Lembaga Adat Melayu Kepulauan Babel memberikan amanah kepada LAM untuk menampung aspirasi masyarakat, menyelesaikan perselisihan hukum adat, dan melestarikan adat istiadat. LAM juga berperan memberdayakan masyarakat untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan dan menjaga kebhinekaan dalam rangka persatuan dan kesatuan.
Menurut Sugito, kearifan lokal masyarakat Melayu meliputi norma, etika, kepercayaan, adat istiadat, dan hukum adat. Tradisi-tradisi seperti berpantun, perkawinan, Bekaour Siroh, pakaian Melayu, gelar adat, dan kematian merupakan bagian penting dari kekayaan budaya tersebut. Namun, ia menyoroti tantangan yang dihadapi, yaitu semakin terkikisnya kearifan lokal akibat ketertarikan generasi muda pada teknologi dan media sosial.
Generasi Muda dan Kearifan Lokal
Sugito mengakui manfaat teknologi dalam konektivitas dan akses informasi, tetapi ia juga menyayangkan dampaknya yang dapat memisahkan generasi muda dari akar budaya mereka sendiri. "Saat ini beberapa dari kearifan lokal ini semakin hari kian tergerus, karena generasi muda semakin jarang berpartisipasi dalam upacara adat, kegiatan budaya di daerahnya," ungkap Sugito. Ia berharap agar LAM dapat mengambil peran aktif dalam mengatasi permasalahan ini.
Ketua LAM Kepulauan Babel, Bustami Rahman, menekankan pentingnya adat istiadat sebagai indikator kelangsungan budaya. Ia mengajak semua pihak untuk memperkuat lembaga adat, seperti "menyiram dan memupuk tanaman hingga berbunga dan berbuah." Pernyataan ini merefleksikan pentingnya upaya kolaboratif dan berkelanjutan dalam melestarikan warisan budaya Bangka Belitung.
Peran serta generasi muda sangat krusial dalam menjaga kelestarian kearifan lokal. Dengan melibatkan mereka secara aktif dalam berbagai kegiatan adat dan budaya, diharapkan dapat mencegah tergerusnya nilai-nilai luhur tersebut. Pendidikan dan sosialisasi mengenai pentingnya kearifan lokal juga perlu ditingkatkan agar generasi muda dapat memahami dan menghargai warisan budaya leluhur.
Upaya Pelestarian Kearifan Lokal
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan kearifan lokal antara lain adalah dengan mengadakan workshop, pelatihan, dan kegiatan-kegiatan yang melibatkan generasi muda secara langsung. Pemanfaatan media sosial juga dapat dimaksimalkan untuk memperkenalkan kearifan lokal kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda. Dokumentasi dan pelestarian warisan budaya melalui berbagai bentuk media juga penting dilakukan.
Pemerintah daerah juga memiliki peran penting dalam mendukung upaya pelestarian kearifan lokal. Dukungan berupa pendanaan, fasilitas, dan kebijakan yang mendukung pelestarian adat istiadat sangat diperlukan. Kerjasama antara pemerintah, lembaga adat, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan sinergi yang efektif dalam upaya pelestarian budaya.
Melalui kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, diharapkan kearifan lokal Kepulauan Bangka Belitung dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang. Hal ini penting untuk menjaga identitas dan kekayaan budaya daerah, serta memperkuat rasa kebanggaan dan kecintaan terhadap tanah air.
Ke depannya, penting untuk terus mengembangkan strategi yang inovatif dan kreatif dalam upaya pelestarian kearifan lokal. Dengan demikian, warisan budaya leluhur dapat tetap lestari dan menjadi kebanggaan bagi generasi penerus bangsa.