Pj. Gubernur Jabar Titip Legoknangka ke Dedi Mulyadi: Akselerasi Proyek TPPAS
Penjabat Gubernur Jabar menitipkan percepatan proyek Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Regional (TPPAS) Legoknangka kepada Gubernur terpilih, Dedi Mulyadi, untuk mengatasi masalah sampah di Jawa Barat dan menghasilkan energi terbarukan.

Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, baru-baru ini meminta Gubernur terpilih, Dedi Mulyadi, untuk mempercepat pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Regional (TPPAS) Legoknangka. Permintaan ini disampaikan setelah pertemuan Pemprov Jabar dengan Sumitomo Corporation dan PT Jabar Environmental Solutions (JES), konsorsium pengelola TPPAS Legoknangka.
Proyek TPPAS Legoknangka masih menghadapi kendala administrasi di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), khususnya terkait perjanjian jual beli listrik yang dihasilkan. Pj. Gubernur Bey menjelaskan, "Masih ada proses di ESDM. Nanti saya titipkan ke Gubernur ke-18 Pak Dedi Mulyadi, karena beliau akan bertemu dengan Pak Bahlil supaya diakselerasi." Kendala utamanya adalah pasokan listrik yang masih berlebih hingga 2028, meskipun TPPAS Legoknangka menghasilkan energi terbarukan.
Dedi Mulyadi, Gubernur terpilih, menyatakan kesiapannya. Ia menambahkan bahwa TPPAS Legoknangka dan TPA Bantargebang di Bekasi menjadi prioritasnya dalam pengembangan energi baru terbarukan. "Saya sudah bertemu dengan Wali Kota Bekasi, Bantar Gebang jadi ini akan menjadi target kita. Jadi Legoknangka dan Bantar Gebang untuk menjadi target pengembangan PLTSa," ujarnya.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat, Helmi Gunawan, menjelaskan bahwa progres proyek masih berlanjut setelah penandatanganan kerja sama antara Provinsi Jawa Barat dan PT JES pada 28 Juni 2024. Namun, ada kendala yang dihadapi, termasuk penugasan dari Kementerian ESDM kepada PT PLN dan pemenuhan persyaratan dari badan usaha pelaksana (BUP) kepada pemberi pinjaman. "Kami berharap proses tersebut dapat segera selesai," kata Helmi.
TPPAS Legoknangka sangat penting untuk mengurangi masalah sampah di Jawa Barat. Proyek ini akan mengelola sampah dari enam daerah: Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Garut, dan Sumedang, dengan total proyeksi sampah 2.131 ton per hari. Keberhasilan proyek ini akan memberikan solusi pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan, serta menghasilkan energi bersih.
Dengan adanya penitipan proyek ini kepada Gubernur terpilih, diharapkan proses percepatan pembangunan TPPAS Legoknangka dapat berjalan lebih lancar. Kolaborasi antara pemerintah provinsi, pihak swasta, dan kementerian terkait sangat krusial untuk mengatasi hambatan yang ada dan memastikan proyek ini selesai tepat waktu serta memberikan manfaat bagi masyarakat Jawa Barat.
Keberhasilan TPPAS Legoknangka tidak hanya akan mengurangi permasalahan sampah, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan energi terbarukan di Jawa Barat, selaras dengan upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan menciptakan lingkungan yang lebih baik.