Polda Jatim Siapkan Konsep Pengamanan Lalu Lintas Lebaran 2025
Polda Jatim menerapkan konsep pengamanan lalu lintas selama Idul Fitri 2025 dengan strategi berbeda, menyesuaikan arus mudik, silaturahmi lokal, dan kunjungan wisata.

Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur telah merilis konsep pengamanan lalu lintas selama periode Idul Fitri 1446 Hijriah, yang akan diterapkan secara bertahap menyesuaikan dengan pergerakan masyarakat. Konsep ini mencakup tiga fase utama: pengamanan arus mudik, silaturahmi lokal, dan kunjungan wisata pasca-lebaran.
Menurut Dirlantas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Komarudin, fase pertama fokus pada pengamanan arus mudik yang akan berlangsung hingga Hari Raya Idul Fitri. Setelahnya, fokus pengamanan bergeser ke fase kedua, yaitu pengamanan arus lalu lintas selama periode silaturahmi. Pada fase ini, diprediksi akan terjadi peningkatan mobilitas masyarakat antar daerah di Jawa Timur, namun masih dalam skala lokal.
"Untuk konsep yang sedang berlangsung adalah konsep pengamanan terhadap arus mudik," ujar Kombes Pol Komarudin dalam keterangannya di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (27/3). Ia menambahkan bahwa fase silaturahmi lokal ini diperkirakan terjadi pada tanggal 30 dan 31 Maret. "Kalaupun memang ada pergerakan, hanya beberapa persen pergerakan antar kabupaten, pergerakan kota di lingkup Provinsi Jawa Timur," jelasnya.
Fase Pengamanan Arus Mudik Hingga Silaturahmi Lokal
Selama periode arus mudik hingga silaturahmi lokal, Ditlantas Polda Jawa Timur akan memantau dan mengantisipasi kepadatan lalu lintas di berbagai titik. Strategi ini melibatkan pemantauan berkala terhadap angka kendaraan yang melintas, terutama di jalur-jalur utama dan pintu masuk kota-kota besar di Jawa Timur. Polda Jatim juga akan mengoptimalkan personel dan sarana prasarana untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas.
Pihak kepolisian akan melakukan penyesuaian strategi sesuai dengan kondisi di lapangan. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat selama melakukan perjalanan mudik dan silaturahmi. Koordinasi dengan instansi terkait juga akan terus dilakukan untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi potensi kepadatan lalu lintas.
Kombes Pol Komarudin menekankan pentingnya kerjasama antara masyarakat dan pihak kepolisian dalam menciptakan keamanan dan kelancaran lalu lintas selama periode Idul Fitri. Ia mengimbau masyarakat untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas dan mengutamakan keselamatan dalam berkendara.
Fase Pengamanan Kunjungan Wisata Pasca Lebaran
Setelah periode silaturahmi, Ditlantas Polda Jawa Timur memprediksi akan terjadi peningkatan kunjungan wisata ke berbagai daerah di Jawa Timur, terutama ke Kota Batu. Untuk mengantisipasi hal ini, Ditlantas Polda Jawa Timur akan menerapkan sistem pemantauan berkala terhadap angka kendaraan yang melintas di pintu masuk daerah wisata.
Sistem kode warna (hijau, kuning, dan merah) akan digunakan untuk menggambarkan kondisi arus lalu lintas terkini di setiap pintu masuk daerah wisata. Sistem ini akan membantu pihak kepolisian dalam mengambil tindakan cepat dan tepat, seperti melakukan pengalihan arus lalu lintas jika terjadi kepadatan yang signifikan. "Contohnya, saat antrean keluar Tol Karanglo (Tol Singosari) belum menyentuh gerbang, itu masih kategori normal, tetapi kalau sudah sampai gerbang tol maka kami akan ada pengalihan sampai sampai dengan Tol Pakis dan lain sebagainya," jelas Kombes Pol Komarudin.
Pemantauan akan dilakukan secara intensif di titik-titik rawan kemacetan, seperti Simpang Karanglo (kawasan gerbang Tol Singosari, Malang). Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran situasi arus lalu lintas di Kota Batu dan sekitarnya. Dengan strategi ini, diharapkan dapat meminimalisir potensi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas selama periode kunjungan wisata pasca-lebaran.
Ditlantas Polda Jawa Timur berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat selama periode Idul Fitri. Kerjasama dan kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan lalu lintas sangat penting untuk mewujudkan keamanan dan kelancaran arus lalu lintas.
Dengan adanya sistem pemantauan dan strategi pengamanan yang terencana, diharapkan pergerakan masyarakat selama Idul Fitri 2025 dapat berjalan lancar dan aman.