Polda Maluku Petakan Titik Rawan Premanisme, Operasi Tekan Aksi Intimidasi
Polda Maluku memetakan titik rawan premanisme dan siap operasi tegas untuk memberantas aksi premanisme yang meresahkan masyarakat Maluku.

Kepolisian Daerah (Polda) Maluku telah memetakan sejumlah titik rawan premanisme dan akan melakukan operasi untuk menindak tegas para pelaku. Operasi ini dilatarbelakangi oleh keresahan masyarakat akibat aksi premanisme yang meresahkan. Langkah tegas ini diambil setelah rapat koordinasi daring yang dipimpin langsung oleh Kepala Biro Operasi Polda Maluku, Kombes Pol. Ronald Reflie Rumondor.
"Tangani segala bentuk aksi premanisme yang selalu meresahkan masyarakat. Tangkap preman-preman yang suka menakut-nakuti warga tanpa pandang bulu," tegas Kombes Pol Ronald Reflie Rumondor dalam rapat koordinasi tersebut. Rapat yang melibatkan seluruh Polres dan Polresta jajaran se-Maluku ini menekankan pentingnya pemetaan wilayah rawan sebagai dasar pelaksanaan operasi.
Aksi premanisme di Maluku, menurut keterangan pihak berwajib, mayoritas berupa pemerasan, pungutan liar terhadap sopir dan pedagang, serta intimidasi terhadap warga. Operasi penindakan akan berkelanjutan hingga situasi benar-benar kondusif, sejalan dengan perintah Kapolri untuk memberantas premanisme di seluruh Indonesia.
Langkah Tegas Polda Maluku Berantas Premanisme
Dalam arahannya, Kombes Rumondor meminta jajarannya untuk tidak ragu bertindak terhadap aksi premanisme di tempat-tempat publik seperti pasar, terminal, dan pelabuhan. Ia menekankan pentingnya pemetaan wilayah rawan sebagai dasar pelaksanaan operasi. Operasi ini bertujuan untuk menciptakan rasa aman dan terlindungi bagi masyarakat dalam aktivitas sehari-hari.
Premanisme dianggap sebagai ancaman nyata terhadap keamanan publik dan berpotensi mengganggu stabilitas sosial serta kegiatan ekonomi, terutama di pusat-pusat keramaian. Oleh karena itu, tindakan tegas dan terukur perlu dilakukan untuk mencegah dan memberantas aksi premanisme.
Polda Maluku menegaskan komitmennya untuk memberantas premanisme secara berkelanjutan. Operasi akan menyasar langsung pelaku-pelaku yang terbukti melakukan tindakan intimidatif, pemalakan, hingga kekerasan. Langkah ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi masyarakat Maluku.
Koordinasi dan Identifikasi Pola Premanisme
Rakor tersebut juga dihadiri oleh Direktur Intelkam, Kabid Humas, dan Direktur Kriminal Umum Polda Maluku. Kehadiran mereka memberikan arahan teknis terkait identifikasi pola-pola premanisme dan koordinasi lintas fungsi dalam pelaksanaan operasi di lapangan. Koordinasi yang baik antar instansi sangat penting untuk memastikan efektivitas operasi.
Identifikasi pola premanisme akan membantu petugas dalam menentukan strategi penindakan yang tepat dan efektif. Dengan memahami modus operandi para pelaku, polisi dapat lebih mudah mencegah dan menangkap pelaku premanisme. Hal ini penting untuk menciptakan rasa aman dan mencegah kerugian lebih lanjut bagi masyarakat.
Polda Maluku berkomitmen untuk terus meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait dalam upaya memberantas premanisme. Kerja sama ini akan memperkuat langkah-langkah yang diambil untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi seluruh masyarakat Maluku.
Operasi ini merupakan wujud nyata komitmen Polda Maluku dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Dengan langkah-langkah yang terukur dan terkoordinasi, diharapkan aksi premanisme dapat ditekan dan masyarakat dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman.
Selain itu, Polda Maluku juga akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya premanisme dan pentingnya melaporkan setiap tindakan premanisme kepada pihak berwajib. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam upaya memberantas premanisme.