Polda Malut Gelar Latpraops Operasi Premanisme Kie Raha 2025: Antisipasi Gangguan Kamtibmas Jelang May Day
Polda Maluku Utara menggelar latihan pra operasi (Latpraops) Operasi Premanisme Kie Raha 2025 untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang May Day.

Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara menggelar Latihan Pra Operasi (Latpraops) Operasi Premanisme Kie Raha 2025 selama lima hari, mulai tanggal 1 hingga 5 Mei 2025. Operasi ini dilatarbelakangi oleh potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) akibat aksi premanisme, khususnya menjelang peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day. Wakapolda Malut, Brigjen Pol Stephen M. Napiun, memimpin langsung kegiatan ini di Ternate.
Wakapolda Malut menjelaskan bahwa premanisme dalam berbagai bentuknya, seperti pemerasan, pungli, intimidasi, dan tindakan tidak menyenangkan lainnya, berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan pembangunan ekonomi di Maluku Utara. Latpraops ini diikuti oleh pejabat utama Polda dan personel yang akan diterjunkan dalam Operasi Kie Raha 2025. Tujuan utama latihan ini adalah meningkatkan kesiapan dan kemampuan personel dalam menghadapi aksi premanisme.
Operasi Premanisme Kie Raha 2025 akan mengedepankan pendekatan represif yang diimbangi dengan tindakan preemtif. Sasaran operasi mencakup individu, lokasi, dan barang bukti yang diduga terkait dengan praktik premanisme. Wakapolda menekankan pentingnya keseragaman pemahaman teknis di lapangan agar pelaksanaan tugas sesuai prosedur dan personel dapat bertindak secara tepat dan profesional. Hal ini penting untuk menghindari kesalahan prosedur dan memastikan efektivitas operasi.
Keseriusan Polda Malut dalam Memberantas Premanisme
Brigjen Pol Stephen M. Napiun dalam sambutannya menegaskan keseriusan Polda Maluku Utara dalam memberantas premanisme. Beliau menyatakan, "Premanisme dalam bentuk pemerasan, pungutan liar, intimidasi, hingga tindakan tidak menyenangkan sangat berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan pembangunan ekonomi." Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya operasi ini bagi stabilitas daerah.
Latpraops ini difokuskan untuk meningkatkan kemampuan personel dalam menghadapi berbagai bentuk aksi premanisme. Pelatihan ini mencakup berbagai strategi dan taktik, termasuk prosedur operasional standar (SOP) yang harus dipatuhi oleh seluruh personel yang terlibat. Dengan demikian, diharapkan operasi dapat berjalan efektif dan terhindar dari pelanggaran hukum.
Polda Malut juga menyadari potensi kerawanan kamtibmas di Maluku Utara, khususnya menjelang May Day. Sebagai kawasan industri, Maluku Utara sering menjadi lokasi konsentrasi massa buruh dan organisasi masyarakat. Oleh karena itu, operasi ini dianggap penting untuk menciptakan rasa aman di tengah masyarakat dan mencegah potensi penyimpangan yang dapat terjadi.
Antisipasi May Day dan Fokus Operasi
Wakapolda Malut menambahkan bahwa momentum May Day seringkali dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menciptakan gangguan kamtibmas. Oleh karena itu, Operasi Premanisme Kie Raha 2025 menjadi langkah antisipatif untuk mencegah hal tersebut. Operasi ini bersifat tertutup, dengan fokus pada penindakan tegas terhadap pelaku premanisme.
Target operasi mencakup berbagai aspek, mulai dari individu yang terlibat dalam praktik premanisme, lokasi-lokasi rawan kejahatan, hingga barang bukti yang terkait dengan aktivitas premanisme. Polda Malut berkomitmen untuk menindak tegas semua pihak yang terlibat, tanpa pandang bulu.
Dengan adanya Latpraops ini, diharapkan personel Polda Malut memiliki kesiapan dan kemampuan yang optimal dalam menjalankan Operasi Premanisme Kie Raha 2025. Hal ini penting untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Maluku Utara, khususnya menjelang peringatan May Day.
Di akhir sambutannya, Wakapolda Malut mengapresiasi semangat dan komitmen para peserta Latpraops, berharap pengabdian mereka menjadi amal ibadah. Operasi ini menunjukkan komitmen nyata Polda Malut dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi masyarakat Maluku Utara.