Polda Metro Jaya Gelar Apel Siaga Anti Premanisme: 999 Personel Dikerahkan!
Polda Metro Jaya menggelar apel siaga anti premanisme selama 15 hari, mengerahkan 999 personel gabungan untuk memberantas aksi premanisme dan menciptakan iklim investasi yang stabil.

Polda Metro Jaya menggelar Apel Siaga Anti Premanisme pada Jumat, 9 Mei 2025, sebagai upaya memberantas aksi premanisme yang meresahkan masyarakat. Apel siaga ini melibatkan 999 personel gabungan dari Polri, TNI, dan Pemda DKI Jakarta. Operasi akan berlangsung selama 15 hari, mulai 9 Mei hingga 23 Mei 2025, dengan fokus pada penindakan tegas dan terukur terhadap berbagai bentuk gangguan keamanan, khususnya premanisme.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, memimpin apel dan menyampaikan bahwa operasi ini bertujuan menciptakan situasi kondusif dan iklim investasi yang stabil di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Operasi ini mengedepankan pendekatan hukum komprehensif dan terukur, didukung oleh kegiatan intelijen yang akurat. Langkah-langkah preemtif dan preventif juga akan dimaksimalkan untuk mencegah dan menanggulangi aksi premanisme.
Selain penindakan, Polda Metro Jaya juga menekankan pentingnya peran humas dalam menanggulangi berita hoaks di media sosial. Jajaran humas diinstruksikan untuk proaktif melakukan klarifikasi resmi dan valid, cepat, akurat, dan berbasis data guna mencegah disinformasi. Mereka juga diminta untuk mempublikasikan kegiatan positif dan aktivitas penegakan hukum, termasuk operasi penangkapan pelaku premanisme selama periode operasi berlangsung.
Operasi Anti Premanisme: Sinergi Tiga Pilar
Sebanyak 999 personel gabungan dikerahkan dalam operasi anti premanisme ini. Rinciannya, 663 personel dari Polri, 306 personel dari TNI, dan 30 personel dari Pemda DKI Jakarta. Kapolda Karyoto menekankan kesiapan seluruh aparat untuk menangani segala bentuk aksi premanisme. Sinergi dan kolaborasi antara Polri, TNI, dan Pemda DKI Jakarta diharapkan dapat dioptimalkan untuk memberantas seluruh jaringan premanisme di wilayah Polda Metro Jaya.
Operasi ini akan berlangsung selama dua minggu ke depan, dengan fokus pada penindakan tegas terhadap berbagai bentuk kejahatan premanisme. Pendekatan hukum yang komprehensif dan terukur menjadi landasan utama operasi ini, diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
Irjen Pol Karyoto juga berharap operasi ini dapat memberikan dampak positif terhadap iklim investasi di Jakarta. Dengan terciptanya keamanan dan ketertiban, diharapkan para investor akan lebih percaya diri untuk menanamkan modalnya di Jakarta.
Polda Metro Jaya berkomitmen untuk terus meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat. Operasi anti premanisme ini merupakan salah satu bentuk nyata komitmen tersebut.
Langkah Preemtif dan Preventif
Selain tindakan represif, operasi ini juga menekankan langkah-langkah preemtif dan preventif. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya aksi premanisme di masa mendatang. Pencegahan dini dan edukasi kepada masyarakat menjadi kunci keberhasilan operasi ini.
Polda Metro Jaya akan meningkatkan patroli dan razia di wilayah-wilayah yang rawan premanisme. Kerjasama dengan masyarakat juga akan ditingkatkan untuk mendapatkan informasi terkait aksi premanisme. Informasi yang diterima dari masyarakat akan ditindaklanjuti dengan cepat dan tepat.
Dengan adanya operasi ini, diharapkan masyarakat dapat merasa lebih aman dan terlindungi dari aksi premanisme. Polda Metro Jaya mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam memberantas premanisme dengan melaporkan setiap kejadian yang mencurigakan.
Operasi ini merupakan bukti komitmen Polda Metro Jaya dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat. Semoga operasi ini dapat berjalan lancar dan berhasil memberantas premanisme di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Meskipun Kapolda tidak merinci prosedur pelaporan warga, diharapkan masyarakat dapat menghubungi pihak berwajib melalui saluran resmi yang tersedia jika menemukan aksi premanisme.