Polisi dan TNI Jajaran Jakarta Utara Siap Basmi Premanisme
Polres Metro Jakarta Utara dan Kodim 0502/JU bersinergi dalam Operasi Brantas Jaya 2025 untuk memberantas premanisme dan pemerasan di wilayah Jakarta Utara.

Apa yang terjadi? Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Utara dan Kodim 0502/JU menggelar Operasi Brantas Jaya 2025 untuk memberantas premanisme dan pemerasan. Siapa yang terlibat? Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Ahmad Fuady, Dandim 0502/JU, Kolonel Inf Dony Gredinand, dan personel gabungan TNI-Polri. Di mana peristiwa ini terjadi? Di wilayah Jakarta Utara, khususnya Koja, Jakarta Islamic Center, Kelapa Gading, Warakas, JIS, Danau Sunter, dan Pelumpang. Kapan operasi ini berlangsung? Operasi berlangsung selama 14 hari, dimulai pada tanggal yang tidak disebutkan dalam sumber. Mengapa operasi ini penting? Untuk memberantas premanisme dan pemerasan yang meresahkan warga Jakarta Utara. Bagaimana cara mereka memberantasnya? Dengan operasi gabungan TNI-Polri dan patroli ke berbagai wilayah di Jakarta Utara.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Ahmad Fuady, menegaskan komitmennya untuk memberantas segala bentuk premanisme dan pemerasan, termasuk oleh 'debt collector' atau oknum lainnya. Operasi Brantas Jaya 2025, yang berlangsung selama 14 hari, merupakan wujud nyata dari komitmen tersebut. Ia menekankan pentingnya tindakan tegas namun tetap dalam koridor hukum dan prosedur standar operasional (SOP).
Pihaknya juga menekankan pentingnya profesionalisme dan integritas seluruh personel dalam menjalankan tugas. Kerjasama sinergis antara Polres Metro Jakarta Utara dan TNI menjadi kunci keberhasilan operasi ini dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Jakarta Utara. Hal ini terlihat dari apel gelar pasukan gabungan yang melibatkan 139 personel dari berbagai satuan.
Operasi Gabungan TNI-Polri Basmi Premanisme
Operasi Brantas Jaya 2025 melibatkan personel gabungan dari Polres Metro Jakarta Utara dan Kodim 0502/JU. Apel gelar pasukan yang dilakukan pada Sabtu (10/5) malam pukul 23.00 WIB di halaman Mapolres Metro Jakarta Utara menandai dimulainya operasi ini. Sebanyak 139 personel gabungan, termasuk dari unsur TNI, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim), Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba), Satuan Samapta, dan unit lainnya, turut serta dalam operasi ini.
Dandim 0502/JU, Kolonel Inf Dony Gredinand, menyatakan kesiapan TNI untuk bersinergi dengan Polri dalam memberantas premanisme, terutama yang terkait dengan jaringan narkoba. Ia mengapresiasi langkah Polres Metro Jakarta Utara dan menekankan pentingnya koordinasi untuk tindakan cepat dan tepat dalam menghadapi potensi gangguan kamtibmas. Pernyataan tegasnya, "Premanisme harus dibasmi sampai ke akar-akarnya," menunjukkan komitmen bersama untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Patroli gabungan pun dilakukan untuk menjangkau seluruh wilayah Jakarta Utara. Kapolres Metro Jakarta Utara dan Dandim 0502 Jakarta Utara memimpin patroli ke wilayah timur, meliputi Koja, Jakarta Islamic Center, dan Kelapa Gading. Sementara itu, Kabag Ops Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Rudy Herawan, memimpin patroli ke wilayah barat, termasuk Warakas, JIS, Danau Sunter, dan Pelumpang.
Sinergitas TNI-Polri Jamin Keamanan Jakarta Utara
Kerjasama yang solid antara TNI dan Polri dalam Operasi Brantas Jaya 2025 menunjukkan komitmen kuat untuk memberantas premanisme dan menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi warga Jakarta Utara. Sinergitas ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku premanisme dan pemerasan serta meningkatkan rasa aman di tengah masyarakat.
Dengan melibatkan personel dari berbagai satuan, operasi ini diharapkan mampu menjangkau berbagai wilayah dan jenis kejahatan yang terkait dengan premanisme. Patroli gabungan yang dilakukan di berbagai titik strategis di Jakarta Utara juga menunjukkan keseriusan pihak berwenang dalam memberantas premanisme secara menyeluruh.
Langkah tegas dan terkoordinasi antara TNI dan Polri ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat Jakarta Utara dan mencegah terjadinya aksi premanisme dan pemerasan di masa mendatang. Komitmen untuk membasmi premanisme hingga ke akar-akarnya menjadi kunci keberhasilan operasi ini.
Operasi Brantas Jaya 2025 bukan hanya sekadar operasi penegakan hukum, tetapi juga merupakan bentuk nyata dari komitmen pemerintah dalam melindungi masyarakat dari ancaman premanisme dan menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif untuk kehidupan masyarakat. Harapannya, operasi ini dapat memberikan dampak positif dan jangka panjang bagi keamanan dan ketertiban di Jakarta Utara.