734 Personel Gabungan Berantas Premanisme di Jakarta Barat
Polri, TNI, dan Satpol PP menggelar operasi gabungan untuk memberantas premanisme di Jakarta Barat dengan mengerahkan 734 personel, menciptakan rasa aman bagi masyarakat.

Sebanyak 734 personel gabungan dari Polri, TNI, dan Satpol PP dikerahkan untuk memberantas aksi premanisme di Jakarta Barat pada Selasa malam, 13 Mei 2024. Operasi besar-besaran ini dilatarbelakangi oleh keresahan masyarakat atas maraknya tindakan premanisme yang meresahkan. Sasaran operasi terfokus pada lima titik rawan di wilayah Jakarta Barat, khususnya Kembangan. Operasi ini merupakan wujud nyata kehadiran negara untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga.
Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika, Kabag Ops Polda Metro Jaya, menjelaskan strategi operasi yang dibagi menjadi dua bagian. Sebanyak 200 personel diterjunkan secara tertutup untuk melakukan penindakan secara terselubung, sementara 534 personel lainnya beroperasi secara terbuka. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan efektivitas operasi dan menjangkau seluruh titik rawan premanisme di wilayah tersebut. "Personel 534, itu yang terbuka. Jadi, yang tertutup itu 200, dengan sasaran tindakan premanisme yang meresahkan masyarakat," jelas Ketut dalam Apel Operasi Berantas Jaya 2025 di Kembangan, Jakarta Barat.
Operasi ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden, Kapolri, dan Panglima TNI untuk menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Kehadiran personel gabungan ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku premanisme dan meminimalisir potensi gangguan keamanan di wilayah Jakarta Barat. Operasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Sasaran Operasi dan Strategi Penindakan
AKBP Tri Bayu Nugraha, Kabagops Polres Jakbar, merinci lima titik sasaran operasi pemberantasan premanisme. Beberapa lokasi yang menjadi fokus operasi antara lain Kawasan CNI dan Jalan Lingkar Luar Puri. Personel gabungan dikerahkan ke lima sektor tersebut, sebelum kemudian bergabung secara serentak di Kawasan CNI. Strategi ini dipilih untuk memastikan jangkauan operasi yang luas dan efektif dalam memberantas premanisme di wilayah Jakarta Barat.
Operasi gabungan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi masyarakat. Dengan menggandeng TNI dan Satpol PP, operasi ini diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih besar dan efektif dalam memberantas premanisme. Keberhasilan operasi ini akan meningkatkan rasa aman dan kepercayaan masyarakat terhadap penegak hukum.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam operasi ini meliputi patroli rutin, razia, dan penindakan tegas terhadap pelaku premanisme. Selain itu, operasi ini juga melibatkan upaya preventif seperti sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya premanisme. Kerja sama yang solid antara Polri, TNI, dan Satpol PP menjadi kunci keberhasilan operasi ini.
Pentingnya Rasa Aman dan Nyaman bagi Masyarakat
Operasi ini menegaskan komitmen pemerintah untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Kehadiran negara di tengah masyarakat menjadi hal yang sangat penting dalam mencegah dan memberantas tindakan premanisme. Dengan adanya operasi ini, diharapkan masyarakat dapat beraktivitas dengan tenang tanpa rasa takut dan khawatir akan gangguan keamanan.
Keberhasilan operasi ini akan menjadi tolok ukur bagi upaya pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif. Operasi ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam memberantas premanisme dan menciptakan rasa aman bagi masyarakat. Ke depannya, diharapkan akan ada upaya berkelanjutan untuk mencegah dan mengatasi masalah premanisme.
Operasi gabungan ini merupakan bukti nyata dari sinergi dan kolaborasi yang baik antara Polri, TNI, dan Satpol PP. Kerja sama yang solid dan terkoordinasi sangat penting dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan, termasuk premanisme. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan operasi ini dapat berjalan lancar dan mencapai tujuannya.
Melalui operasi ini, diharapkan premanisme di Jakarta Barat dapat ditekan dan masyarakat dapat kembali merasakan keamanan dan kenyamanan dalam beraktivitas. Keberhasilan operasi ini juga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja aparat penegak hukum dalam menjaga keamanan dan ketertiban umum.