Polda Metro Jaya Kerahkan 90 Personel Urai Kemacetan Jakarta
Polda Metro Jaya mengerahkan 90 personel dan 45 motor untuk mengatasi kemacetan di sejumlah titik strategis Jakarta, terutama pada jam sibuk pagi dan sore hari, dengan fokus pada pengaturan lalu lintas dan keamanan.
![Polda Metro Jaya Kerahkan 90 Personel Urai Kemacetan Jakarta](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/13/150030.668-polda-metro-jaya-kerahkan-90-personel-urai-kemacetan-jakarta-1.jpg)
Kemacetan lalu lintas di Jakarta kembali menjadi sorotan. Untuk mengatasinya, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya mengambil langkah sigap. Pada Kamis, 13 Februari 2024, sebanyak 90 personel polisi dikerahkan untuk mengurai kemacetan di beberapa titik rawan macet di Ibu Kota. Bantuan dari Tim Samapta Bhayangkara (Sabhara) dan Brigade Mobil (Brimob) juga turut dikerahkan dalam operasi ini.
Penempatan Personel dan Strategi Pengurai Kemacetan
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa personel tersebut ditempatkan di beberapa titik yang dinilai rawan kemacetan. Tidak hanya itu, 45 unit motor dinas juga dikerahkan untuk meningkatkan mobilitas petugas dalam mengatur arus lalu lintas. Jumlah personel yang ditempatkan di setiap titik disesuaikan dengan kebutuhan, dengan rata-rata 10 personel per lokasi. Penempatan personel ini dilakukan secara permanen (stasioner).
Strategi yang diterapkan tidak hanya sebatas mengatur lalu lintas. Personel juga bertanggung jawab atas keamanan di sekitar lokasi-lokasi padat kendaraan. Pengaturan siklus lampu lalu lintas dilakukan secara manual, memprioritaskan jalur dengan antrean kendaraan terpanjang. "Jika antrean di satu jalur mencapai satu kilometer, sementara jalur lain hanya 100 meter, maka jalur yang lebih panjang akan kami dahulukan dua kali lipat," jelas Ade.
Lokasi-Lokasi Prioritas
Operasi pengurai kemacetan ini difokuskan pada dua sesi utama, yaitu pukul 06.00-08.30 WIB dan pukul 16.00-22.00 WIB. Beberapa lokasi prioritas yang menjadi fokus petugas antara lain:
- Cawang (off ramp Bukopin): memprioritaskan arus kendaraan dari tol dalam kota ke arah barat.
- Lampu Lalu Lintas (TL) Pancoran (Ende 4): mengatur kendaraan dari arah timur menuju Kuningan.
- Penghubung ruas jalan (off ramp) Tegal Parang: menerapkan sistem buka-tutup kendaraan dari tol ke jalan arteri.
- TL Kuningan (Ende 3): menarik arus kendaraan dari Tegal Parang menuju Semanggi dan Rasuna Said.
- 'Off ramp' Semanggi: mengelola lalu lintas dari tol dan arteri ke TL Kuningan dan Semanggi.
- Mangkuluhur Artotel: mengatur arus kendaraan dari Slipi dan Sudirman menuju Cawang.
- TL Slipi & TL Tomang: rekayasa lalu lintas kendaraan dari arah Semanggi dan Harmoni.
- Turunan Layang Antasari: mengontrol arus kendaraan menuju Ragunan dan Cilandak.
- Bundaran Senayan dan Bundaran HI: mengurai kepadatan di sekitar kawasan bisnis dan perkantoran.
Untuk memberikan informasi yang cepat dan akurat kepada pengendara, petugas juga menggunakan pengeras suara (TOA).
Kesimpulan
Langkah Polda Metro Jaya mengerahkan 90 personel ditambah dukungan dari Sabhara dan Brimob untuk mengurai kemacetan merupakan upaya proaktif dalam mengatasi permasalahan lalu lintas di Jakarta. Dengan strategi pengaturan lalu lintas manual dan prioritas pada jalur terpadat, diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan keamanan di jalan raya, terutama pada jam-jam sibuk. Penggunaan TOA juga menunjukkan komitmen untuk memberikan informasi real-time kepada para pengendara.