Polda Sumut Selidiki Kasus Kekerasan Psikis Anak Kandung oleh Oknum Polwan
Polda Sumut tengah menangani kasus dugaan kekerasan psikis terhadap anak kandung yang dilakukan oleh oknum Polwan berinisial DMM (29), dengan proses penyidikan yang transparan dan profesional.

Polisi Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) saat ini tengah menangani kasus dugaan kekerasan psikis terhadap anak kandung yang dilakukan oleh seorang oknum Polwan. Kasus ini melibatkan DMM (29), seorang Polwan yang dilaporkan oleh suaminya, ARY (31), pada 25 Oktober 2024. Laporan tersebut menuduh DMM melakukan kekerasan psikis terhadap putri mereka. Penyidikan kasus ini dilakukan Polda Sumut dengan komitmen untuk memastikan proses hukum berjalan adil dan transparan.
Plt Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Yudhi Surya Markus Pinem, menyatakan bahwa Polda Sumut berkomitmen penuh untuk menangani kasus ini secara objektif. Seluruh bukti yang dikumpulkan akan dianalisis secara cermat untuk memastikan keadilan dan transparansi dalam proses hukum. Penyidik terus berupaya mengungkap titik terang dari permasalahan ini, dan hingga saat ini masih dalam tahap pendalaman.
Meskipun upaya mediasi telah dilakukan beberapa kali untuk mempertemukan kedua belah pihak, belum ada kesepakatan damai yang tercapai. Oleh karena itu, proses penyidikan terkait dugaan kekerasan terhadap anak tetap berlanjut sesuai prosedur hukum yang berlaku. Polda Sumut memastikan bahwa perkembangan lebih lanjut dari kasus ini akan terus diinformasikan kepada masyarakat.
Proses Penyidikan yang Transparan dan Profesional
Polda Sumut menegaskan komitmennya untuk menangani kasus ini secara transparan dan profesional. Proses penyidikan dilakukan secara teliti dan berlandaskan pada hukum yang berlaku. Pihak kepolisian memastikan bahwa tidak ada intervensi atau tekanan dalam proses pengungkapan kasus ini. Hal ini dilakukan untuk menjamin keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
Penyidik Polda Sumut akan memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan berbagai bukti untuk mendukung proses penyidikan. Bukti-bukti tersebut akan dianalisis secara menyeluruh untuk memastikan kebenaran dan keadilan dalam proses hukum. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa setiap aspek kasus ini terungkap secara jelas dan akurat.
Polda Sumut juga menekankan pentingnya perlindungan terhadap korban kekerasan, dalam hal ini anak kandung dari oknum Polwan tersebut. Pihak kepolisian akan memastikan bahwa hak-hak anak tersebut terlindungi dan kesejahteraannya diperhatikan selama proses hukum berlangsung. Hal ini merupakan bagian dari komitmen Polda Sumut untuk melindungi anak dari segala bentuk kekerasan.
Upaya Mediasi dan Perkembangan Kasus
Meskipun upaya mediasi telah dilakukan, belum ada kesepakatan damai antara ARY dan DMM. Polda Sumut telah berupaya untuk mempertemukan kedua belah pihak, namun hingga saat ini belum membuahkan hasil. Kegagalan mediasi ini menyebabkan proses penyidikan tetap dilanjutkan sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Polda Sumut berkomitmen untuk terus memberikan informasi terbaru terkait perkembangan kasus ini kepada masyarakat. Transparansi dalam proses hukum menjadi prioritas utama, sehingga masyarakat dapat mengetahui perkembangan kasus dan terjaminnya keadilan. Pihak kepolisian akan secara berkala memberikan update terkait perkembangan penyidikan.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan oknum anggota kepolisian. Polda Sumut menegaskan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap oknum anggota yang terbukti bersalah, tanpa pandang bulu. Komitmen ini menunjukkan keseriusan Polda Sumut dalam menegakkan hukum dan menjaga kepercayaan publik.
Dengan demikian, kasus dugaan kekerasan psikis terhadap anak kandung oleh oknum Polwan ini terus bergulir di Polda Sumut. Proses penyidikan yang transparan dan profesional diharapkan dapat mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat. Polda Sumut berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku dan memberikan perlindungan kepada korban.