Polisi Tangkap Terduga Pembakar Anak di Tangerang, Motif Masih Didalami
Polda Metro Jaya menangkap HB (38), terduga pelaku pembakaran yang menyebabkan MA (4) tewas di Tangerang; motif masih dalam penyelidikan, namun polisi menyebut adanya hubungan asmara antara pelaku dan ibu korban.

Polisi telah berhasil menangkap HB (38), pria yang diduga sebagai pelaku pembakaran yang mengakibatkan tewasnya MA (4) di sebuah rumah kontrakan di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. Penangkapan dilakukan pada Selasa, 29 April 2024, pukul 06.30 WIB di Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Peristiwa tragis ini mengungkap kematian seorang anak berusia empat tahun yang ditemukan tewas terbakar, menimbulkan keprihatinan publik dan mendorong penyelidikan intensif oleh pihak kepolisian.
Tim gabungan dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Tangerang Kota, Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan (Subdit Jatanras), dan Subdirektorat Reserse Kriminal Umum (Subdit Reskrimum) Polda Metro Jaya berhasil meringkus terduga pelaku. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi, membenarkan penangkapan tersebut dan menjelaskan bahwa penyelidikan masih terus berlanjut untuk mengungkap motif di balik peristiwa mengerikan ini.
Sebelumnya, Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol. Zain Dwi Nugroho telah mengidentifikasi HB sebagai terduga pelaku berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan saksi, termasuk ibu kandung korban. HB diketahui bekerja sebagai petugas keamanan di Bandara Soekarno-Hatta. Ibu korban, berinisial F alias J, menemukan anaknya dalam kondisi meninggal dunia setelah mendapati pintu kontrakan terkunci.
Terduga Pelaku Berhubungan Dekat dengan Ibu Korban
Kepolisian mengungkapkan bahwa HB memiliki hubungan dekat dengan ibu korban. "Motif masih terus didalami, namun pelaku dengan ibu korban kenal dekat. Ada hubungan asmara," ungkap Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi. Pernyataan ini mengisyaratkan adanya kemungkinan motif asmara yang melatarbelakangi peristiwa tersebut, meskipun penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikannya.
Penangkapan HB menjadi titik terang dalam kasus ini. Namun, proses penyelidikan masih terus berlanjut untuk mengungkap secara detail kronologi kejadian dan motif sebenarnya di balik kematian tragis MA. Polisi berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi korban.
Proses hukum akan terus berjalan untuk memastikan HB mempertanggungjawabkan perbuatannya. Bukti-bukti yang telah dikumpulkan akan menjadi dasar dalam proses persidangan mendatang. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya perlindungan anak dan penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan terhadap anak.
Kronologi Penangkapan dan Perkembangan Kasus
Setelah mengidentifikasi HB sebagai terduga pelaku, tim gabungan kepolisian langsung bergerak cepat untuk melakukan penangkapan. Proses penangkapan berlangsung di Tasikmalaya, Jawa Barat, menunjukkan bahwa pelaku berusaha melarikan diri setelah kejadian. Keberhasilan penangkapan ini menunjukkan kesigapan dan profesionalisme aparat kepolisian dalam menangani kasus ini.
Saat ini, HB sedang menjalani pemeriksaan intensif untuk menggali informasi lebih lanjut terkait motif dan kronologi kejadian. Polisi juga masih mengumpulkan bukti-bukti tambahan untuk memperkuat dakwaan terhadap terduga pelaku. Proses hukum akan terus berlangsung hingga putusan pengadilan dijatuhkan.
Kasus ini menyoroti pentingnya peran serta masyarakat dalam melindungi anak-anak dari kekerasan. Kewaspadaan dan kepedulian lingkungan sekitar sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang. Semoga kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua.
Informasi lebih lanjut mengenai perkembangan kasus ini akan terus diinformasikan kepada publik. Polisi berkomitmen untuk transparan dan akuntabel dalam penanganan kasus ini.
Kesimpulan
Penangkapan HB, terduga pelaku pembakaran yang menyebabkan kematian MA, merupakan langkah signifikan dalam proses penegakan hukum. Meskipun motif masih didalami, hubungan dekat antara pelaku dan ibu korban menjadi fokus penyelidikan. Keberhasilan penangkapan ini diharapkan dapat memberikan keadilan bagi korban dan keluarga serta menjadi peringatan bagi siapapun yang berani melakukan kekerasan terhadap anak.