Polres Blitar Tangkap 11 Pendekar Terlibat Pengeroyokan dan Pencurian
Sebelas pendekar di Blitar ditangkap karena terlibat pengeroyokan, pencurian, dan aksi konvoi yang meresahkan warga setelah menenggak minuman keras.

Blitar, 17 Februari 2024 - Dalam sebuah operasi penangkapan yang signifikan, Polres Blitar berhasil mengamankan 11 orang pendekar yang terlibat dalam serangkaian tindak kejahatan. Kejadian ini bermula dari konvoi yang berujung pada aksi kekerasan dan pencurian di Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Kasus ini menyoroti pentingnya penegakan hukum dan dampak negatif minuman keras.
Kronologi Kejadian dan Penangkapan
Menurut Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman, insiden bermula dari konvoi sekelompok orang di wilayah Blitar. Konvoi ini kemudian berujung pada aksi kekerasan terhadap warga sekitar. "Insiden ini berujung pada tindak kekerasan terhadap korban yang saat ini masih dalam proses pemulihan," ujar Kapolres dalam keterangan pers di Blitar.
Dari 11 orang yang ditangkap, tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Mereka adalah MH (27), JWB (20), dan RGR (19), semuanya warga Blitar. Ketiganya dijerat dengan Pasal 170 ayat (2) KUHP tentang pengeroyokan yang menyebabkan korban luka, dengan ancaman hukuman hingga tujuh tahun penjara.
Selain kasus pengeroyokan, polisi juga menangkap HM (22) atas kasus pencurian telepon seluler. Kasus ini dikategorikan sebagai pencurian ringan sehingga HM tidak ditahan. Tujuh orang lainnya, RAB (25), FFMP (19), AP (17), AAP (19), DM (19), RH (19), dan HM (22), terlibat dalam aksi konvoi yang meresahkan dan perusakan. Mereka akan diproses sesuai dengan Undang-Undang Ormas.
Motif dan Peran Minuman Keras
Kapolres menjelaskan bahwa para pelaku berada di bawah pengaruh minuman keras setelah menghadiri sebuah hajatan di Kecamatan Wonotirto. "Saya tegaskan, semua pelaku, 11 orang ini, berada di bawah pengaruh minuman keras yang baru saja dikonsumsi di daerah Kecamatan Wonotirto," tegas Kapolres. Hal ini menunjukkan korelasi kuat antara konsumsi minuman keras dan tindakan kriminal yang dilakukan.
Barang Bukti dan Imbauan Kepolisian
Polres Blitar berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk pakaian korban dan tersangka, rekaman CCTV, hasil visum et repertum korban, tujuh unit sepeda motor yang digunakan untuk konvoi, batu bata, dan 11 unit telepon seluler. Polisi juga menghimbau masyarakat, khususnya para pemuda, untuk menghindari aksi konvoi yang berpotensi menimbulkan kekerasan.
Kapolres menekankan komitmen kepolisian untuk menindak tegas setiap pelanggaran hukum yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. "Kami mengingatkan agar setiap kegiatan di ruang publik dilakukan dengan tertib dan tidak mengarah pada tindakan anarkis. Kami akan terus melakukan patroli dan pengawasan guna mencegah kejadian serupa terulang kembali," imbuhnya.
Proses Hukum dan Pencegahan Kejadian Berulang
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman kasus dengan memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan bukti tambahan. Proses hukum yang berjalan diharapkan dapat memberikan efek jera dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi masyarakat Blitar. "Diharapkan kejadian serupa tidak kembali terjadi, serta masyarakat dapat lebih waspada dan ikut berperan aktif dalam menjaga keamanan di lingkungan sekitar," tutup Kapolres.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya peran masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan, serta bahaya mengonsumsi minuman keras yang dapat memicu tindakan kriminal.