Polres Natuna Intensifkan Patroli Malam Ramadhan, Cegah Perang Sarung Berujung Maut
Polres Natuna gencar patroli malam selama Ramadhan untuk mencegah aksi perang sarung yang meresahkan dan berpotensi fatal, melibatkan TNI dan Pemkab Natuna.

Kepolisian Resor (Polres) Natuna, Kepulauan Riau, meningkatkan intensitas patroli malam selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah. Langkah ini diambil untuk mencegah terjadinya aksi perang sarung yang akhir-akhir ini meresahkan masyarakat. Patroli yang melibatkan TNI dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna ini bertujuan untuk menjaga ketertiban dan keamanan selama bulan suci.
Pada Sabtu (8/3), upaya pencegahan ini membuahkan hasil. Sebanyak sepuluh remaja yang hendak melakukan perang sarung berhasil diamankan di Kecamatan Bunguran Timur oleh pihak kepolisian. Mereka kedapatan membawa tujuh sarung yang telah dimodifikasi untuk digunakan sebagai senjata dalam aksi tersebut. Kasat Reskrim Polres Natuna, Iptu Richie Putra, menjelaskan kronologi penangkapan dan langkah-langkah yang dilakukan.
"Patroli ini bertujuan untuk mencegah aksi-aksi yang berpotensi mengganggu ketertiban, seperti berkumpul hingga larut malam dan aksi perang sarung yang kerap dilakukan remaja," jelas Iptu Richie Putra dalam keterangannya di Natuna, Senin (10/3).
Remaja Diamankan, Berpotensi Bahaya
Kesepuluh remaja yang diamankan diberikan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatannya. Iptu Richie Putra menekankan bahwa perang sarung bukanlah sekadar permainan biasa. "Perang sarung ini bukan sekadar permainan biasa, karena mereka mengisi sarung dengan benda keras, bahkan ada yang membawa senjata tajam. Hal ini sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal hingga menyebabkan hilangnya nyawa," tegasnya. Pihak kepolisian menyita tujuh sarung yang telah dimodifikasi dan siap digunakan untuk melakukan aksi tersebut.
Polisi berharap kejadian ini tidak terulang kembali. Orang tua diimbau untuk lebih aktif mengawasi anak-anak mereka dan memberikan pemahaman tentang bahaya perang sarung. Iptu Richie Putra juga menyoroti peran media sosial dalam aksi ini. Menurutnya, aksi perang sarung di dunia maya seringkali ditiru oleh remaja di dunia nyata.
"Apa yang dilakukan para remaja tersebut merupakan dampak negatif dari penggunaan media sosial, di mana perang sarung yang terjadi di dunia maya ditiru," tambah Iptu Richie Putra. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pihak kepolisian dalam upaya pencegahan.
Kerja Sama Tiga Pihak Jaga Keamanan Natuna
Dalam menjalankan patroli malam ini, Polres Natuna tidak bekerja sendiri. Pihak kepolisian menjalin kerja sama yang erat dengan TNI dan Pemkab Natuna. Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dan efektivitas dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama Ramadhan.
"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan selama Ramadhan. Jangan sampai tren yang dianggap seru ini justru membahayakan nyawa sendiri dan orang lain," ajak Iptu Richie Putra. Imbauan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk turut serta menjaga keamanan lingkungan sekitar.
Patroli gabungan ini akan terus dilakukan secara intensif selama bulan Ramadhan. Polres Natuna berkomitmen untuk menciptakan suasana yang aman dan kondusif bagi masyarakat Natuna agar dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan khusyuk.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Polres Natuna ini diharapkan dapat memberikan efek jera dan mencegah terjadinya aksi perang sarung di masa mendatang. Pentingnya peran orang tua dan masyarakat dalam mengawasi dan membimbing anak-anak muda juga menjadi poin penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban.