Polres Nias Selatan Usut Kasus Dugaan Penganiayaan Anak
Kepolisian Resor Nias Selatan tengah memeriksa delapan saksi terkait dugaan penganiayaan terhadap anak perempuan berusia 10 tahun, setelah video korban beredar luas di media sosial.
Polisi di Nias Selatan, Sumatera Utara, sedang menyelidiki kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang anak perempuan sekitar usia 10 tahun. Kasus ini mencuat setelah video korban beredar di media sosial, menyita perhatian publik.
Kepala Polres Nias Selatan, AKBP Ferry Mulyana Sunarya, membenarkan tengah memeriksa delapan saksi. Para saksi berasal dari lingkungan sekitar tempat tinggal korban dan keluarganya. Pemeriksaan dilakukan untuk mengungkap kronologi kejadian dan memastikan ada tidaknya tindak pidana penganiayaan.
"Kami masih memeriksa saksi-saksi," ujar AKBP Ferry saat dihubungi dari Medan. Ia meminta masyarakat bersabar menunggu hasil pemeriksaan yang ditargetkan selesai dalam satu atau dua hari ke depan. Proses penyidikan kasus ini sedang berlangsung.
Selain memeriksa saksi, polisi juga telah membawa korban ke rumah sakit di Gunung Sitoli untuk menjalani pemeriksaan medis. Tujuannya untuk mengetahui kondisi kesehatan korban dan memastikan ada tidaknya jejas fisik akibat penganiayaan.
"Kami akan melakukan pengecekan medis untuk memastikan ada tidaknya penganiayaan atau kondisi fisik yang tidak normal pada anak tersebut," terang AKBP Ferry. Hasil pemeriksaan medis ini akan menjadi bukti penting dalam proses penyelidikan.
AKBP Ferry menjelaskan, saat ditemukan, korban tidak menunjukkan luka baru yang jelas. Namun, kondisi fisiknya dinilai tidak normal. Polisi berencana menggali keterangan lebih lanjut dari korban setelah kondisinya memungkinkan.
Kepolisian menegaskan komitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan pendampingan kepada korban hingga proses hukum selesai. Pihak berwenang berjanji akan memastikan keadilan ditegakkan dalam kasus dugaan penganiayaan anak ini.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena video yang beredar di media sosial memperlihatkan kondisi korban yang mengundang keprihatinan. Polisi bekerja keras mengumpulkan bukti dan keterangan untuk memastikan proses hukum berjalan adil dan transparan.