Polri Serahkan 4 Tersangka Judi Online Agen138 ke Kejagung
Empat tersangka kasus judi online Agen138, termasuk seorang residivis, resmi dilimpahkan Polri ke Kejaksaan Agung beserta barang bukti senilai miliaran rupiah untuk proses persidangan.

Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri telah melimpahkan empat tersangka kasus judi online Agen138 ke Jaksa Agung Bidang Tindak Pidana Umum (Jampidum) Kejaksaan Agung. Pelimpahan tersebut dilakukan pada Rabu, 30 April 2025, menandai langkah maju dalam proses hukum kasus yang sebelumnya terhubung dengan dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) pembangunan Hotel Aruss di Semarang, Jawa Tengah.
Menurut keterangan Direktur Tipidsiber Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Himawan Bayu Aji, keempat tersangka yang berinisial KW, J, JG, dan AH, diserahkan beserta barang bukti yang cukup signifikan. Barang bukti tersebut meliputi dua unit mobil, sembilan ponsel, lima komputer, dua modem, lima kartu ATM, lima buku tabungan, satu token bank, uang tunai senilai Rp475.000.000, 25.000 dolar AS, 1.000 dolar Singapura, dan uang dalam rekening dengan total Rp5.000.290.276.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 45 ayat (3) juncto Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 303 KUHP dan/atau Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Ancaman hukuman yang dihadapi para tersangka cukup berat, yaitu maksimal 20 tahun penjara.
Proses Penangkapan dan Peran Tersangka
Penangkapan keempat tersangka dilakukan di tempat yang berbeda. Tersangka J, JG, dan AH ditangkap di Lampung pada 7 Januari 2025, sementara tersangka KW ditangkap di Jakarta pada 14 Januari 2025. Menariknya, tersangka J diketahui merupakan residivis kasus judi online pada tahun 2023 dan telah divonis 7 bulan penjara. Hal ini menunjukkan adanya pola kejahatan yang perlu ditelusuri lebih lanjut.
Masing-masing tersangka memiliki peran berbeda dalam operasi situs judi online Agen138. Tersangka J berperan sebagai operator deposit, JG sebagai operator withdrawal (penarikan), dan AH sebagai operator customer service. Sementara itu, tersangka KW menjabat sebagai manajer customer service situs tersebut. Kompleksitas peran ini menunjukkan struktur organisasi yang terorganisir di balik operasi situs judi online tersebut.
Setelah pelimpahan ke Kejaksaan Agung, keempat tersangka saat ini ditahan di Rutan Kelas IIA Metro, Lampung. Proses persidangan akan segera dimulai, dan diharapkan akan memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
Barang Bukti yang Disita
Jumlah barang bukti yang disita dari para tersangka cukup signifikan dan menunjukkan skala operasi judi online Agen138 yang cukup besar. Selain uang tunai dalam berbagai mata uang, penyitaan juga mencakup sejumlah perangkat elektronik seperti komputer, ponsel, dan kartu ATM. Hal ini menunjukkan bahwa pihak berwajib telah berhasil mengamankan aset-aset yang terkait langsung dengan aktivitas ilegal tersebut.
Besarnya jumlah uang yang disita, baik dalam bentuk tunai maupun rekening bank, menunjukkan keuntungan besar yang diperoleh dari operasi judi online ini. Ini juga menjadi bukti kuat untuk menjerat para tersangka dengan pasal pencucian uang.
Proses penyitaan ini menjadi bukti keseriusan aparat penegak hukum dalam memberantas kejahatan online, khususnya judi online yang semakin marak akhir-akhir ini.
Kaitan dengan Kasus TPPU Hotel Aruss
Kasus judi online Agen138 sebelumnya terungkap karena keterkaitannya dengan dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam pembangunan Hotel Aruss di Semarang. Hal ini menunjukkan bahwa kejahatan online seringkali terhubung dengan kejahatan lain yang lebih besar dan kompleks.
Penegakan hukum yang komprehensif diperlukan untuk mengungkap jaringan kejahatan yang lebih luas di balik kasus ini. Dengan dilimpahkannya kasus ini ke Kejaksaan Agung, diharapkan proses hukum akan berjalan dengan lancar dan transparan, serta memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan online.
Kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap berbagai modus kejahatan online yang semakin canggih dan sulit dideteksi. Peningkatan literasi digital dan kerjasama antara masyarakat dan aparat penegak hukum sangat penting untuk mencegah dan memberantas kejahatan online.
Proses persidangan yang akan datang diharapkan dapat mengungkap seluruh jaringan dan aktor yang terlibat dalam kasus judi online Agen138 ini, serta memberikan keadilan bagi masyarakat.