Polri Tangkap 4 Tersangka Judi Online Terkait Hotel Aruss Semarang
Bareskrim Polri menangkap empat tersangka judi online terkait Hotel Aruss Semarang; mereka berperan sebagai operator dan manajer, dengan total uang tunai Rp5,18 miliar disita dan satu DPO masih diburu.

Polri berhasil mengungkap kasus judi online (judol) yang terkait dengan Hotel Aruss di Semarang. Empat orang telah ditangkap oleh Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri. Pengungkapan kasus ini diumumkan pada Senin di Jakarta. Penangkapan ini menandai langkah signifikan dalam pemberantasan kejahatan siber di Indonesia.
Direktur Tipidsiber Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Himawan Bayu Aji, menjelaskan bahwa penangkapan ini berkaitan dengan situs web Agen 138. Situs ini sebelumnya telah dikaitkan dengan penyitaan Hotel Aruss. Empat tersangka yang ditangkap adalah JO, JG, AHL, dan KW. Mereka memiliki peran yang berbeda dalam menjalankan operasi situs judi online tersebut.
JO, yang merupakan residivis kasus judol dengan vonis 7 bulan penjara pada 2023, ditangkap bersama JG dan AHL di Lampung pada 7 Januari 2025. Ketiganya berperan sebagai operator deposit, penarikan dana, dan customer service Agen 138. Mereka ditahan di Rutan Bareskrim Polri sejak 8 Januari 2025.
Sementara itu, KW ditangkap di Jakarta pada 14 Januari 2025. KW memiliki peran penting sebagai manajer customer service Agen 138, mengawasi para pegawai yang bekerja secara daring. Dalam penggerebekan tersebut, polisi menyita uang tunai hingga Rp5,18 miliar.
Selain keempat tersangka, satu orang berinisial KK masih berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO). KK diduga sebagai pemilik dan pengendali situs web judol Agen 138. Kepolisian serius memburu KK untuk melengkapi proses hukum.
Polri juga telah mengajukan permohonan penanganan harta kekayaan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terkait rekening yang digunakan untuk operasional situs Agen 138. Nilai harta kekayaan yang diajukan mencapai Rp552,65 juta. Proses hukum ini berjalan sesuai dengan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2013.
Para tersangka dijerat dengan beberapa pasal, termasuk Pasal 45 ayat (3) junto Pasal 27 ayat (2) UU ITE, Pasal 82 dan/atau 85 UU Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana, Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5 junto Pasal 10 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, dan/atau Pasal 303 KUHP junto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Ancaman hukumannya mencapai 20 tahun penjara.
Kasus ini menunjukkan komitmen Polri dalam memberantas kejahatan siber, khususnya judi online, yang semakin marak di Indonesia. Penangkapan ini diharapkan memberikan efek jera dan mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang.