Ponpes di NTB: Pilar Utama Moderasi Beragama, Bangun Ukhuwah Islamiyah
Kemenag NTB apresiasi peran pondok pesantren sebagai pilar utama moderasi beragama, ajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan generasi muda yang Islami dan cinta tanah air.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Zamroni Aziz, memberikan apresiasi tinggi terhadap peran pondok pesantren (Ponpes) di Lombok Barat. Beliau menyebut Ponpes sebagai pilar utama dalam mengajarkan dan mengamalkan moderasi beragama. Pernyataan ini disampaikan saat Safari Ramadan di Ponpes Al Islahuddiny Kediri, Lombok Barat, pada Kamis, 20 Maret 2024.
Dalam kunjungannya, Zamroni menekankan pentingnya peran Ponpes sebagai lembaga pendidikan yang menanamkan nilai-nilai toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif berperan serta dalam membentuk generasi muda yang Islami, cinta agama, dan tanah air. Lombok Barat, khususnya Kediri yang dikenal sebagai kota santri, mendapat pujian khusus atas komitmennya dalam hal ini.
Zamroni juga menyampaikan harapannya agar Ponpes dapat menjadi corong penyebaran nilai-nilai kebaikan dan pusat pengembangan generasi muda yang berkualitas. Ia berharap Ponpes di Lombok Barat akan terus maju dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara. Kemenag NTB berkomitmen untuk terus memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang mendukung moderasi beragama.
Moderasi Beragama: Peran Penting Pondok Pesantren
Zamroni Aziz menegaskan bahwa pondok pesantren memiliki visi dan misi yang sejalan dengan program moderasi beragama pemerintah. Ponpes, menurutnya, berperan penting dalam mencetak generasi yang Islami dan toleran. Ia mengajak para guru, ASN, keluarga besar madrasah, penghulu, dan Kantor Urusan Agama (KUA) untuk menjadi garda terdepan dalam menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama dan toleransi.
Lebih lanjut, Zamroni menekankan pentingnya sinergi antar lembaga dan elemen masyarakat. Ia menginstruksikan kepada seluruh Kepala KUA untuk bekerja sama dengan Camat, Polsek, Danramil, desa, Badan Kepegawaian Daerah (BKD), dan pihak-pihak terkait lainnya dalam mewujudkan moderasi beragama. Kerja sama ini dinilai krusial untuk menciptakan ukhuwah Islamiyah yang kuat dalam kehidupan sehari-hari.
Kemenag NTB juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Ponpes yang telah menyediakan wadah untuk bersilaturahmi. Mereka berharap dapat terus memfasilitasi pertemuan-pertemuan serupa di masa mendatang untuk memperkuat komitmen bersama dalam membangun masyarakat yang rukun dan toleran.
Dukungan dari Kemenag Lombok Barat
Kepala Kantor Kementerian Agama Lombok Barat, Hariadi Iskandar, turut menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh santri, ASN, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), guru honorer, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan para pemangku kepentingan terkait yang telah berpartisipasi.
Hariadi menekankan bahwa kehadiran semua pihak dalam kegiatan tersebut merupakan wujud nyata komitmen untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan membangun Lombok Barat yang lebih baik. Hal ini menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya mewujudkan moderasi beragama.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam membangun kerukunan dan toleransi antar umat beragama. Peran pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan agama yang mengajarkan nilai-nilai moderasi beragama sangat penting dalam menciptakan masyarakat Indonesia yang damai dan harmonis.
Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat dari berbagai pihak, diharapkan moderasi beragama di NTB akan semakin terwujud dan menjadi contoh bagi daerah lainnya di Indonesia. Ponpes sebagai pilar utama dalam hal ini memiliki peran yang sangat strategis dan penting untuk terus dikembangkan dan didukung.