PPIH Bantu Tiga Calon Haji Solo yang Tersesat di Arab Saudi
Tiga calon haji asal Solo terpisah dari keluarga mereka saat perjalanan Madinah-Makkah, namun PPIH sektor 4 bergerak cepat membantu hingga mereka dapat melanjutkan ibadah umrah.

Tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) sektor 4 berhasil membantu tiga calon haji asal Solo yang terpisah dari keluarga mereka saat perjalanan dari Madinah ke Makkah pada Sabtu (10/5) malam waktu Arab Saudi. Kejadian ini menyita perhatian banyak pihak dan menjadi sorotan mengingat pentingnya keselamatan dan kenyamanan para jamaah haji.
Ketiga calon haji tersebut berasal dari kloter 1 rombongan 5, 6, dan 7, dan mereka ditempatkan di hotel 419 dan 420. Mereka adalah Wili, Ani Senjawati Ningsih (45), dan Bambang Supriyadi (73) asal Banyumas, Jawa Tengah. Ketiganya tiba di Makkah dengan menggunakan bus shalawat antar kota.
Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran dan kepanikan bagi para calon haji yang terpisah. Kecepatan respon PPIH dalam menangani situasi ini sangat penting untuk memastikan keselamatan dan ketenangan para jamaah, terutama mengingat kondisi kesehatan dan usia beberapa dari mereka.
Kisah di Balik Perpisahan
Ani Senjawati Ningsih menceritakan pengalamannya terpisah dari ibunya, Tri Latifah Hanum (65), saat proses pendataan keberangkatan dari Madinah ke Makkah. "Saya dengar nama ibu saya dipanggil sewaktu naik bus, tetapi saya tidak ikut dipanggil sampai akhirnya setelah semua jamaah naik bus, langsung berangkat," ujar Ani dalam keterangan tertulis Tim PPIH Sektor 4.
Ani merasa cemas karena ibunya sudah lanjut usia dan menderita penyakit skoliosis. "Sekitar jam 12.00 waktu Saudi itu, saya terpisah karena bus yang membawa ibu saya dan jamaah lainnya bergerak lebih dahulu," tuturnya. Kejadian ini menggambarkan betapa mudahnya situasi terpisah dapat terjadi di tengah kepadatan jamaah haji.
Sementara itu, Wili terpisah dari anaknya, dan Bambang Supriyadi terpisah dari anak perempuannya, Guritno Kirana. Ketiga kasus ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan dan koordinasi yang baik selama proses perpindahan jamaah haji.
PPIH sektor 4 langsung bergerak cepat setelah mengetahui kejadian tersebut. Mereka bersiaga di sekitar hotel dan menyambut kedatangan ketiga calon haji yang terpisah. Setelah didata dan diberi konsumsi untuk memulihkan tenaga, PPIH segera berkoordinasi dengan sektor lain di Makkah untuk melacak keberadaan keluarga mereka.
Respon Cepat PPIH dan Pencarian Keluarga
Kecepatan respon PPIH sektor 4 patut diapresiasi. Mereka tidak hanya menyambut kedatangan ketiga calon haji, tetapi juga langsung berkoordinasi untuk mencari keluarga yang terpisah. Hal ini menunjukkan komitmen PPIH dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan para jamaah haji.
Setelah beristirahat, PPIH sektor 4 kemudian memberangkatkan mereka dengan bus shalawat ke Masjidil Haram untuk melaksanakan umrah. Ini merupakan tindakan yang tepat untuk membantu mereka melanjutkan ibadah haji dengan tenang.
Keberhasilan PPIH sektor 4 dalam membantu ketiga calon haji ini menjadi bukti nyata kesigapan dan profesionalisme tim dalam menghadapi situasi darurat. Kejadian ini juga menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya pengawasan dan koordinasi yang lebih ketat selama proses perpindahan jamaah haji.
Proses pencarian keluarga yang terpisah juga menunjukkan koordinasi yang baik antar sektor PPIH. Kerja sama yang solid antar tim sangat penting untuk memastikan pelayanan optimal kepada para jamaah haji.
Kesimpulan
Kejadian ini menggarisbawahi pentingnya antisipasi dan kesiapsiagaan PPIH dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi selama penyelenggaraan ibadah haji. Respon cepat dan koordinasi yang baik antar sektor PPIH menjadi kunci keberhasilan dalam membantu para jamaah yang mengalami kesulitan.