Prabowo Sambut Utusan Khusus PM Jepang, Jalin Kerja Sama Hadapi Ketidakpastian Global
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menerima kunjungan utusan khusus PM Jepang, Fumio Kishida, di Jakarta, membahas peningkatan kerja sama bilateral di tengah ketidakpastian global dan proyek energi terbarukan.

Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, menerima kunjungan utusan khusus Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, di kediamannya di kawasan Kertanegara, Jakarta, Minggu malam (5/5). Kunjungan ini menandai langkah penting dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara di tengah tantangan ketidakpastian global. Kunjungan tersebut juga membahas berbagai proyek kerjasama, termasuk pengembangan energi terbarukan dan upaya bersama dalam menghadapi dampak perang tarif.
Kishida, yang juga mantan Perdana Menteri Jepang, tiba sekitar pukul 19.00 WIB didampingi delegasi Jepang lainnya. Dalam pertemuan tersebut, Kishida menyampaikan surat dari Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, kepada Prabowo. Hal ini dikonfirmasi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai pertemuan.
Pertemuan tersebut menjadi forum penting bagi kedua negara untuk membahas pengembangan proyek-proyek kerja sama dalam kerangka Asia Zero Emission Community (AZEC). Kerja sama ini menunjukkan komitmen bersama Indonesia dan Jepang dalam menghadapi perubahan iklim dan transisi energi berkelanjutan. Kunjungan ini juga menandai pentingnya hubungan bilateral kedua negara dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Penguatan Kerja Sama Indonesia-Jepang di Tengah Ketidakpastian Global
Indonesia dan Jepang memiliki hubungan bilateral yang erat dan telah terjalin berbagai kerja sama dalam berbagai sektor. Saat ini, terdapat lebih dari 170 nota kesepahaman (MoU) antara kedua negara, menunjukkan luasnya cakupan kerja sama tersebut. Salah satu proyek konkret yang akan segera direalisasikan adalah proyek energi panas bumi di Muara Laboh, Sumatra Barat. Proyek ini memiliki kapasitas 80 MW dan investasi sekitar US$500 juta.
Rencananya, kesepakatan proyek ini akan ditandatangani pada hari Senin. Proyek ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan pasokan energi terbarukan di Indonesia, tetapi juga memperkuat kerja sama ekonomi antara kedua negara. Hal ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk mencapai target bauran energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Prabowo Subianto menyampaikan apresiasinya atas kerja sama erat antara Indonesia dan Jepang. Ia berharap kerja sama ini dapat terus diperkuat di tengah ketidakpastian yang disebabkan oleh perang tarif dan tantangan global lainnya. "Presiden mengapresiasi kerja sama Indonesia dengan Jepang dan berharap hal itu dapat terus ditingkatkan di tengah ketidakpastian yang disebabkan oleh perang tarif," ujar Airlangga Hartarto menirukan pernyataan Prabowo.
Hal senada disampaikan oleh Kishida yang menekankan pentingnya memperkuat hubungan kedua negara dalam situasi global yang tidak menentu. "Kishida juga menggarisbawahi bagaimana situasi telah menjadi tidak pasti, dan dalam situasi seperti ini, kerja sama antara kedua negara sangat penting," tambah Hartarto.
Proyek Geothermal Muara Laboh: Langkah Konkret Kerja Sama Indonesia-Jepang
Proyek geothermal Muara Laboh merupakan contoh nyata dari kerja sama konkret antara Indonesia dan Jepang. Proyek ini menunjukkan komitmen kedua negara dalam pengembangan energi terbarukan dan upaya untuk mengurangi emisi karbon. Investasi sebesar US$500 juta menunjukkan kepercayaan Jepang terhadap potensi energi terbarukan di Indonesia.
Proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan pasokan energi bersih di Indonesia dan mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target energi terbarukan. Selain itu, proyek ini juga akan menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah setempat.
Dengan kapasitas 80 MW, proyek ini akan berkontribusi pada peningkatan kapasitas energi terbarukan nasional. Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat menarik investasi lebih lanjut di sektor energi terbarukan di Indonesia dan memperkuat kerja sama Indonesia-Jepang di bidang ini.
Pertemuan antara Prabowo Subianto dan Fumio Kishida ini menjadi bukti komitmen kedua negara dalam memperkuat hubungan bilateral dan menghadapi tantangan global bersama. Kerja sama yang erat antara Indonesia dan Jepang diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo didampingi beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.