Prabowo Subianto Dukung Penuh Thailand Bergabung dengan BRICS, Siap Beri Bantuan Fasilitasi!
Presiden Prabowo Subianto menyatakan dukungan penuh terhadap Thailand untuk bergabung dengan BRICS dan siap membantu memfasilitasi proses tersebut.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap aspirasi Thailand untuk menjadi anggota BRICS, sebuah kelompok negara-negara berkembang yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Dukungan ini disampaikan dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, di Government House, Bangkok, pada hari Senin. Langkah ini menandai komitmen Indonesia untuk memperkuat kerjasama ekonomi dan politik dengan negara-negara berkembang lainnya.
"Indonesia mendukung penuh usaha Thailand untuk menjadi anggota BRICS, dan kami akan membantu untuk memfasilitasi masalah tersebut," tegas Presiden Prabowo, seperti yang disiarkan melalui Kantor PM Thailand. Pernyataan ini menggarisbawahi kesediaan Indonesia untuk berperan aktif dalam membantu Thailand mencapai tujuannya bergabung dengan BRICS.
Dukungan dari Indonesia ini menjadi angin segar bagi Thailand, yang telah secara resmi menerima undangan untuk menjadi negara mitra BRICS mulai 1 Januari 2025. Status ini, yang disetujui pada KTT BRICS di Kazan, Rusia, pada bulan Oktober lalu, merupakan langkah awal yang signifikan menuju keanggotaan penuh bagi Thailand.
Thailand Menuju Keanggotaan Penuh BRICS
Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikondet Phalangkun, status sebagai mitra BRICS akan memberikan Thailand kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai forum penting, termasuk sesi khusus KTT BRICS, pertemuan menteri luar negeri, dan acara tingkat tinggi lainnya. Partisipasi ini juga memungkinkan Thailand untuk berkontribusi pada dokumen-dokumen hasil kelompok tersebut, memperkuat posisinya dalam agenda global.
Nikondet Phalangkun menambahkan bahwa perolehan status mitra BRICS merupakan langkah krusial menuju keanggotaan penuh di masa depan. Keanggotaan penuh diharapkan dapat meningkatkan perdagangan, investasi, serta ketahanan pangan dan energi bagi Thailand. Langkah ini sejalan dengan visi Thailand untuk memperkuat ekonominya dan meningkatkan daya saingnya di tingkat internasional.
Dengan menjadi bagian dari BRICS, Thailand berharap dapat memperluas jaringan kerjasama ekonominya dengan negara-negara berkembang lainnya. Hal ini akan membuka peluang baru bagi investasi, perdagangan, dan pengembangan infrastruktur, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Indonesia dan Ekspansi BRICS
Selain Thailand, beberapa negara lain juga akan menjadi mitra BRICS mulai 1 Januari 2025, termasuk Belarusia, Bolivia, Indonesia, Kazakhstan, Kuba, Uganda, Malaysia, dan Uzbekistan. Ekspansi ini menunjukkan meningkatnya daya tarik BRICS sebagai platform kerjasama bagi negara-negara berkembang.
Keikutsertaan Indonesia sebagai mitra BRICS juga mencerminkan komitmen negara ini untuk memperkuat kerjasama Selatan-Selatan dan mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif. Indonesia dapat memanfaatkan platform ini untuk berbagi pengalaman dan keahlian dengan negara-negara berkembang lainnya, serta untuk memperjuangkan kepentingan bersama di forum internasional.
Dukungan Prabowo terhadap keanggotaan Thailand di BRICS sejalan dengan visi Indonesia untuk memperkuat kerjasama regional dan global. Dengan memperkuat hubungan dengan negara-negara berkembang lainnya, Indonesia dapat memainkan peran yang lebih besar dalam membentuk tatanan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan.
Dengan dukungan penuh dari Indonesia, Thailand semakin dekat untuk menjadi anggota penuh BRICS. Langkah ini diharapkan dapat membawa manfaat ekonomi dan strategis bagi kedua negara, serta memperkuat posisi negara-negara berkembang di panggung dunia.