Prajurit TNI: Garda Terdepan Wujudkan Petani Sejahtera
Kerja sama TNI dan Bulog berhasil meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Bekasi melalui penyerapan gabah kering panen dan dukungan teknologi pertanian modern.

Petani di Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, baru-baru ini merasakan manisnya hasil panen padi. Namun, kisah sukses panen ini tak lepas dari peran aktif prajurit TNI Angkatan Darat yang turut serta membantu proses panen hingga penyerapan hasil panen oleh Perum Bulog. Kehadiran TNI bukan hanya sekedar membantu, melainkan menjadi simbol nyata hadirnya negara dalam meningkatkan kesejahteraan petani.
Pada 23 Maret 2025, puluhan petani di Desa Karangmulya, Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, melakukan panen raya. Mereka disambut angin sejuk dan bulir padi yang siap dipetik. Namun, tantangan sempat muncul berupa banjir besar pada awal Maret yang merendam lahan pertanian seluas 1.752 hektare di 50 desa. Beruntung, lahan pertanian di Bojongmangu terbebas dari dampak banjir tersebut.
Kehadiran belasan prajurit TNI dari Korem 051/Wijayakarta dan Kodim 0509/Kabupaten Bekasi, bersama dengan mesin panen modern combine harvester, memberikan semangat baru bagi para petani. Bantuan ini tak hanya mempercepat proses panen, tetapi juga menjamin penyerapan hasil panen oleh Perum Bulog, yang sebelumnya mengalami kendala di kecamatan lain karena tingginya harga pasar dan sistem ijon.
Sinergi TNI-Bulog Dongkrak Kesejahteraan Petani
Kehadiran Bulog dan armada truknya menandai keseriusan pemerintah dalam menyerap hasil panen petani. Sebelumnya, di Kecamatan Kedungwaringin, Bulog gagal menyerap gabah petani karena harga pasar yang lebih tinggi dan sistem ijon. Petani di Kedungwaringin lebih memilih menjual gabah mereka dengan harga Rp6.800 per kilogram, lebih tinggi Rp300 dari harga pemerintah.
Berbeda dengan di Kecamatan Kedungwaringin, di Bojongmangu, sinergi TNI dan Bulog berhasil menyerap 2.500 ton gabah kering panen (GKP). Hal ini menunjukkan keberhasilan kolaborasi dalam mengatasi kendala penyerapan hasil panen. Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Karawang, Umar Said, menyatakan bahwa penyerapan gabah di Bojongmangu merupakan yang terbesar yang pernah dilakukan Bulog.
Umar Said juga menambahkan bahwa hingga pertengahan Maret 2025, Bulog Cabang Karawang telah melampaui target penyerapan gabah kering panen dengan realisasi mencapai 22.800 ton, atau 136 persen dari target tahun ini sebesar 16.700 ton. Di Kecamatan Bojongmangu sendiri, Bulog telah menyerap 2.500 ton dari total potensi produksi 2.950 ton, setara dengan 85 persen total panen gabah.
Umar mengakui bahwa penyerapan gabah langsung di tingkat petani bukan hal mudah. Kerja sama pemangku kepentingan, termasuk dukungan penuh dari TNI AD, sangat dibutuhkan untuk mengatasi kendala di lapangan.
Komitmen TNI AD dalam Ketahanan Pangan Nasional
Dandim 0509/Kabupaten Bekasi, Letkol Inf Danang Waluyo, menekankan pentingnya sinergi TNI dan Bulog dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani. TNI AD berkomitmen mendukung penuh Bulog dalam menyerap gabah langsung dari petani untuk menjaga stabilitas harga.
Kolaborasi strategis ini diharapkan mampu memicu semangat petani untuk terus bertani dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Kiprah TNI AD dalam menjaga ketahanan pangan semakin masif, sejalan dengan cita-cita Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan.
Program food estate dan urban farming yang dijalankan TNI AD turut memberdayakan petani lokal dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Kunjungan Asisten Teritorial Kasdam Jaya ke lahan pertanian terpadu milik Korem 051/Wijayakarta awal Februari 2025, menandai komitmen TNI AD dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
Kegiatan penanaman simbolis bibit padi Sinar Mentari pada Demplot Hanpangan 2025 menunjukkan sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam membangun sektor pertanian yang lebih baik. Ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk TNI AD.
Menuju Swasembada Pangan dan Kesejahteraan Petani
Upaya swasembada pangan kini mencakup peningkatan produksi dan kesejahteraan petani. Kehadiran TNI AD memberikan harapan baru bagi petani untuk mencapai kesuksesan. Transformasi pertanian yang digagas TNI AD bertujuan meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas sektor pertanian.
Transformasi ini meliputi penggunaan teknologi modern, pengembangan varietas unggul, pengelolaan sumber daya berkelanjutan, peningkatan kapasitas petani, dan penguatan pasar produk pertanian. Tujuan utamanya adalah peningkatan produktivitas, efisiensi, kualitas produk, pendapatan petani, dan ketahanan pangan.
Kerja sama yang erat antara TNI, pemerintah, dan petani menjadi kunci keberhasilan program ketahanan pangan. Semoga sinergi ini terus berlanjut dan membawa kesejahteraan bagi para petani Indonesia. Terima kasih kepada para petani dan TNI, penjaga gerbang ketahanan pangan nasional.