Bulog, TNI, dan KTNA Jamin Ketahanan Pangan Nasional Lewat Serapan Gabah dan Beras
Bulog berkolaborasi dengan TNI dan KTNA untuk meningkatkan penyerapan gabah dan beras guna menjamin ketahanan pangan nasional, dengan penekanan pada kesejahteraan petani melalui Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang lebih baik.
Surabaya, 23 Januari 2024 – Perum Bulog bekerja sama dengan TNI dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) untuk mengoptimalkan penyerapan gabah dan beras guna menjaga ketahanan pangan nasional. Langkah ini diumumkan di Surabaya dalam sebuah sosialisasi yang bertujuan untuk memastikan pasokan beras tetap stabil dan menguntungkan petani.
Wakil Direktur Utama Perum Bulog, Mayjen TNI (Purn.) Dr. Marga Taufiq, menjelaskan pentingnya sinergi dengan TNI AD Kodam V Brawijaya. Kerja sama ini difokuskan pada percepatan penyerapan hasil panen petani, sehingga Cadangan Beras Pemerintah (CBP) terjaga dan stabilitas harga beras tetap terkendali. Lebih lanjut, Bulog berupaya memastikan kesejahteraan petani melalui harga pembelian yang layak.
Sosialisasi di Gedung Graha Sativa Perum Bulog Kanwil Jatim, Surabaya, memberikan informasi penting terkait pembelian Gabah Kering Panen (GKP). Bulog menetapkan harga pembelian GKP sebesar Rp6.500/kg, dengan syarat kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen, sesuai keputusan terbaru Kepala Badan Pangan Nasional. Perubahan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) ini diharapkan memberikan keuntungan lebih besar bagi petani.
Pangdam V/Brawijaya, Mayjen Rudy Saladin, menyambut baik keterlibatan TNI AD. Pihaknya siap mendukung penuh program pengadaan gabah dan beras 2025 untuk mencapai swasembada pangan, khususnya beras. Dukungan ini merupakan komitmen nyata TNI dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Brigjen TNI Heri Susanto, Wakil Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat, menambahkan bahwa TNI AD aktif mendampingi petani dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi padi. Kolaborasi ini diharapkan memaksimalkan penyerapan hasil panen dan memperkuat cadangan pangan pemerintah.
Selain itu, sosialisasi juga memperkenalkan program Rumah Pangan Kita (RPK) dan Program Mitra Tani. Program-program ini bertujuan untuk membantu petani memasarkan hasil panennya dengan harga yang pantas. Inisiatif ini menunjukkan komitmen untuk menciptakan sistem pertanian yang lebih berkelanjutan dan berkeadilan.
Dengan HPP yang baru, Bulog dan TNI optimis produksi padi Indonesia tahun 2025 akan meningkat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Hal ini akan berdampak positif terhadap kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan.