Pramono Anung: Persaingan Kerja di Jakarta Pasca Lebaran 2025 Bakal Ketat
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memperingatkan persaingan ketat di Jakarta pasca Lebaran 2025 dan menghimbau pendatang baru untuk mempersiapkan diri dengan matang.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memberikan peringatan kepada para pendatang baru yang berencana merantau ke Jakarta setelah Lebaran 2025. Beliau menekankan bahwa persaingan untuk mendapatkan pekerjaan di ibu kota tidaklah mudah. Pernyataan ini disampaikan pada Sabtu di Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari, Jakarta Barat.
Meskipun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka pintu bagi siapapun yang ingin mencari nafkah di Jakarta, Pramono Anung mengingatkan pentingnya persiapan yang matang. Kemampuan dan kelengkapan administrasi kependudukan, khususnya Kartu Tanda Penduduk (KTP), menjadi faktor krusial untuk keberhasilan menetap dan bekerja di Jakarta. "Dia harus ber-KTP dan mau secara administrasi nanti bekerjasama dengan Dukcapil untuk menjadi warga Jakarta. Kalau memang belum siap, yang pertama ya diurus, kalau belum siap ya dipersiapkan terlebih dahulu," tegas Pramono.
Sebagai bagian dari upaya untuk membantu para pendatang, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah dan akan terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui berbagai program. Salah satunya adalah dengan membuka balai latihan kerja dan memfungsikan balai rakyat untuk pelatihan keterampilan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing para pencari kerja di Jakarta.
Persaingan Ketat dan Imbauan Kepada Pendatang
Pramono Anung secara tegas menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak akan melakukan operasi yustisi seperti yang pernah dilakukan sebelumnya. Penekanannya pada pendekatan yang lebih manusiawi dan menghindari tindakan yang tidak manusiawi. "Saya tidak akan melakukan operasi yustisi yang pernah dilakukan Pemda Jakarta dulu. Saya lebih pendekatannya secara manusiawi. Sehingga tidak ada cara-cara yang menurut saya ya tidak manusiawi seperti yang dulu," jelasnya.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, Budi Awaludin, menambahkan bahwa jumlah pendatang baru ke Jakarta diperkirakan terus menurun. Data menunjukkan penurunan jumlah pendatang, dari 25.9318 orang pada tahun 2023 menjadi 16.207 orang pada tahun 2024. Untuk tahun 2025, diperkirakan jumlah pendatang baru akan berada di kisaran 10.000 hingga 15.000 jiwa.
Budi Awaludin juga memberikan imbauan kepada warga Jakarta agar selalu memastikan data kependudukan mereka, terutama KTP, sesuai dengan domisili. Pembaharuan data yang diperlukan sangat penting untuk menghindari masalah di kemudian hari. Selain itu, bagi pendatang yang tinggal kurang dari satu tahun di Jakarta diimbau untuk melaporkan diri sebagai penduduk pendatang.
Lebih lanjut, Budi Awaludin mengingatkan warga yang mudik Lebaran untuk tidak membawa kerabat ke Jakarta tanpa persiapan yang matang. Jaminan tempat tinggal, jaminan pekerjaan, dan kesiapan keterampilan (skill) sangat penting untuk keberhasilan adaptasi di lingkungan kerja yang kompetitif di Jakarta.
Kesempatan dan Tantangan di Jakarta
Meskipun persaingan di Jakarta diakui cukup ketat, kesempatan untuk berkembang dan meraih kesuksesan tetap terbuka lebar. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya menciptakan lingkungan yang kondusif bagi para pendatang dengan menyediakan berbagai program pelatihan dan pembinaan. Namun, kesuksesan bergantung pada kesiapan individu dalam bersaing dan beradaptasi di lingkungan yang dinamis.
Bagi para pendatang baru, persiapan yang matang sangatlah krusial. Memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, mengurus administrasi kependudukan dengan lengkap, dan memiliki rencana yang jelas akan meningkatkan peluang untuk sukses di Jakarta. Dengan demikian, peringatan dari Gubernur DKI Jakarta hendaknya dimaknai sebagai sebuah ajakan untuk mempersiapkan diri secara optimal sebelum memutuskan untuk merantau ke Jakarta.
Dengan adanya penurunan jumlah pendatang, diharapkan persaingan dapat sedikit lebih terkendali. Namun, tetap diperlukan persiapan yang matang agar mampu bersaing dan mendapatkan tempat di tengah hiruk pikuk kehidupan di Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga diharapkan terus meningkatkan program-program yang mendukung peningkatan kualitas SDM dan penciptaan lapangan kerja.