Pemkot Jaktim Catat Data Pendatang Baru Usai Lebaran 2025: Persaingan Ketat Menanti
Pemerintah Kota Jakarta Timur akan mendata pendatang baru pasca Lebaran 2025, seiring prediksi penurunan jumlah pendatang dan imbauan Gubernur DKI soal persaingan ketat di Jakarta.

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) bersiap mendata gelombang pendatang baru yang diperkirakan akan tiba setelah perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025. Hal ini diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, menyusul tren penurunan jumlah pendatang ke Jakarta dalam beberapa tahun terakhir. Proses pendataan akan dilakukan oleh Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Timur, mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
Menurut Iin Mutmainnah, peningkatan mobilitas penduduk biasanya terjadi sebulan setelah Lebaran. Banyak masyarakat yang datang ke Jakarta untuk tinggal bersama keluarga atau mencari peruntungan. "Arus urbanisasi ini kan muncul setelah masa mudik, libur mudik, mereka pasti berdatangan itu, biasanya akan dilakukan pemetaan, pendataan oleh Dukcapil di lingkungan setempat," ujar Iin menjelaskan kebiasaan tahunan tersebut.
Pemkot Jaktim mengantisipasi lonjakan jumlah pendatang dengan mempersiapkan pendataan yang terstruktur. Langkah ini penting untuk memastikan tertib administrasi kependudukan dan memantau perkembangan jumlah penduduk di wilayah Jakarta Timur. Selain itu, langkah ini juga sebagai upaya Pemkot Jaktim untuk mengelola pertumbuhan penduduk di wilayahnya.
Antisipasi Lonjakan Pendatang Usai Lebaran 2025
Dukcapil DKI Jakarta memprediksi jumlah pendatang baru akan terus menurun. Data menunjukkan penurunan signifikan, dari 25.9318 orang pada tahun 2023 menjadi 16.207 orang pada tahun 2024. Untuk tahun 2025, diperkirakan jumlah pendatang baru akan berada di kisaran 10.000 hingga 15.000 jiwa. Penurunan ini menunjukkan adanya pergeseran tren migrasi ke Jakarta.
Meskipun jumlahnya diperkirakan menurun, Pemkot Jaktim tetap melakukan persiapan untuk menghadapi potensi lonjakan pendatang pasca Lebaran. Pendataan yang terorganisir akan membantu pemerintah daerah dalam merencanakan berbagai program dan infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang terus berkembang, meskipun dengan laju yang lebih lambat.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, juga memberikan imbauan kepada para pendatang baru. Beliau menekankan bahwa meskipun Jakarta terbuka bagi siapapun yang ingin mencari nafkah, persaingan di ibu kota sangat ketat. "Silakan kemudian mencari nafkah pekerjaan di Jakarta. Kita buka lebar tetapi persaingan di Jakarta juga tidak mudah," kata Pramono. Ia menyarankan agar para pendatang mempersiapkan diri dengan kemampuan yang memadai dan mengurus administrasi kependudukan, termasuk KTP, melalui Dukcapil.
Imbauan dan Persiapan bagi Pendatang Baru
Iin Mutmainnah juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat yang berencana datang ke Jakarta. Ia menekankan pentingnya memenuhi beberapa persyaratan, antara lain memiliki jaminan tempat tinggal, jaminan pekerjaan, dan memiliki keterampilan atau kemampuan tertentu. Hal ini untuk memastikan para pendatang dapat beradaptasi dan berkontribusi positif bagi perkembangan kota.
Dengan adanya persiapan dari Pemkot Jaktim dan imbauan dari Gubernur DKI Jakarta, diharapkan para pendatang baru dapat mempersiapkan diri dengan baik sebelum datang ke Jakarta. Persaingan yang ketat mengharuskan mereka memiliki kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja di Jakarta. Dukcapil DKI Jakarta pun siap membantu dalam pengurusan administrasi kependudukan.
Pendataan yang akan dilakukan oleh Dukcapil Jakarta Timur setelah Lebaran 2025 merupakan langkah strategis dalam mengelola pertumbuhan penduduk dan memastikan tertib administrasi kependudukan. Data yang akurat akan membantu pemerintah dalam merencanakan berbagai program dan kebijakan untuk kesejahteraan warga Jakarta.
Selain itu, imbauan kepada calon pendatang untuk mempersiapkan diri dengan baik menunjukkan komitmen pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi semua warga, baik pendatang maupun penduduk asli. Persaingan yang sehat dan tertib administrasi kependudukan menjadi kunci keberhasilan dalam membangun Jakarta yang lebih baik.