Wagub DKI Jakarta Buka Peluang untuk Pendatang Baru Usai Lebaran
Wagub DKI Jakarta, Rano Karno, menyatakan kesiapannya menerima pendatang baru pasca Lebaran, namun menekankan pentingnya keterampilan untuk bersaing di Jakarta.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, atau yang akrab disapa Bang Doel, menyampaikan pernyataan resmi terkait pendatang baru ke Jakarta pasca libur Lebaran. Pernyataan ini menanggapi imbauan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, yang meminta agar pemudik tidak membawa keluarga yang tidak memiliki keterampilan ke Jakarta. Pernyataan tersebut disampaikan Rano di Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu, 29 Maret 2024.
Rano menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka pintu bagi siapa pun yang ingin merantau ke Jakarta. Tidak akan ada operasi yustisi kependudukan. Hal ini didasarkan pada pemahaman bahwa Jakarta menjadi tempat harapan bagi banyak orang. "Bang Anung (Pramono Anung) membuka diri, siapa pun mau ke Jakarta silakan. Kita tidak akan melakukan operasi yustisi (kependudukan). Karena kita juga tahu bahwa Jakarta menjadi satu harapan," kata Rano.
Kebijakan Pemprov DKI ini, menurut Rano, terinspirasi oleh pengalaman Gubernur Pramono Anung yang berasal dari Kediri dan memiliki mimpi untuk sukses di Jakarta. "Sama juga seperti Bang Anung kemarin bilang, dia dari Kediri memang bermimpi ingin ke Jakarta. Artinya apa? Silahkan masyarakat kita yang mau ke Jakarta," jelasnya. Meskipun demikian, Pemprov DKI tetap mengimbau agar para pendatang baru memiliki keterampilan agar dapat bersaing di Ibu Kota.
Kebijakan Terbuka dengan Imbauan Penting
Meskipun Pemprov DKI Jakarta membuka peluang bagi pendatang baru, Rano Karno menekankan pentingnya memiliki keterampilan. Ia mengingatkan bahwa tanpa keterampilan, pendatang baru akan kesulitan bersaing dengan penduduk Jakarta yang telah memiliki keahlian. "Cuma memang kita imbau, jangan kosong-kosong. Artinya kalau enggak punya keterampilan maka akan bersaing dengan masyarakat Jakarta. Artinya keahlian (skill) itu menjadi penting. Jadi marilah kita bersama-sama membangun Jakarta," ujar Rano.
Pemprov DKI juga telah mengantisipasi lonjakan urbanisasi pasca Lebaran. Program mudik bersama yang dijalankan Pemprov DKI dan Kementerian bertujuan untuk memetakan jumlah pemudik. "Itu sebetulnya antisipasi loh. Paket kita adalah pulang-pergi atau pergi-pulang Jakarta tahun ini hampir 26 ribu yang kita fasilitasi," ungkap Rano. Data ini digunakan sebagai tolak ukur untuk memperkirakan jumlah pendatang baru.
Meskipun program mudik bersama telah difasilitasi, Rano mengakui bahwa masih banyak masyarakat yang datang ke Jakarta melalui jalur lain, seperti menggunakan sepeda motor atau kereta api. "Artinya itu menjadi tolak ukur, minimal tidak bertambah. Tapi kan kita enggak bisa pungkiri, mungkin yang naik-naik motor atau yang naik kereta itu membawa saudaranya, itu enggak bisa kita pungkiri. Jadi silahkan berjuang keras di Jakarta," tambahnya.
Imbauan Kepatuhan Terhadap Aturan
Terakhir, Rano Karno mengimbau kepada seluruh warga Jakarta dan pendatang baru untuk mematuhi aturan yang berlaku. "Tapi marilah kita isi-isi semua dengan semua aturan yang memang harus kita sepakati bersama," tutupnya. Pernyataan ini menekankan pentingnya kerjasama dan kepatuhan terhadap peraturan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi semua warga Jakarta, baik penduduk asli maupun pendatang baru.
Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan dapat mengurangi potensi permasalahan sosial ekonomi yang seringkali muncul akibat urbanisasi yang tidak terkendali. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap agar pendatang baru dapat berkontribusi positif dalam pembangunan Jakarta.