Presiden Prabowo Geram: Koruptor Curi Uang Rakyat Meski Sudah Diperingatkan!
Presiden Prabowo Subianto geram dengan maraknya korupsi yang merugikan rakyat, dan meminta penegak hukum menghukum berat para koruptor.

Jakarta, 4 Maret 2024 (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan rasa amarahnya terhadap para koruptor yang terus mencuri uang rakyat meskipun telah berkali-kali diperingatkan. Kejadian ini terjadi di Jakarta, pada Selasa, 4 Maret 2024. Presiden meminta aparat penegak hukum untuk menindak tegas para pelaku korupsi yang merugikan keuangan negara dan kesejahteraan rakyat.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, menyampaikan isi arahan Presiden Prabowo kepada para menteri di Kompleks Istana Kepresidenan. Wamendagri mengungkapkan kekecewaan Presiden atas tindakan koruptor yang mengabaikan peringatan dan terus melakukan pencurian uang negara. Presiden menekankan bahwa dana yang seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat, seperti pendidikan dan kesehatan, justru dikorupsi oleh segelintir oknum.
"Beliau (Presiden, red.) menyatakan kegeramannya atas orang-orang yang masih keterlaluan, sudah diperingatkan, tetapi masih ada saja yang mencuri uang rakyat. Lebih baik ratusan triliun itu digunakan untuk makan bergizi, untuk pendidikan, kesehatan," ungkap Wamendagri Bima Arya Sugiarto.
Presiden Tekankan Penegakan Hukum yang Tegas dan Adil
Tidak hanya mengecam tindakan korupsi, Presiden Prabowo juga memberikan arahan tegas kepada seluruh jajarannya, termasuk aparat penegak hukum. Presiden meminta agar penegakan hukum dilakukan secara profesional, adil, dan transparan. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes), Ahmad Riza Patria.
"Presiden mengingatkan jangan sampai ada lagi korupsi, kasus korupsi, dan Presiden meminta semua dapat bekerja dengan baik agar bangsa ini segera cepat maju," tegas Wamendes Riza Patria. Presiden menekankan pentingnya komitmen bersama untuk memberantas korupsi dan membangun Indonesia yang lebih baik.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budiyanto, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, menyatakan bahwa arahan Presiden kepada penegak hukum, termasuk KPK, bersifat umum dan bukan bentuk intervensi. Arahan tersebut ditujukan untuk seluruh menteri, wakil menteri, kepala badan, dan kepala lembaga.
"Ini kan terbuka. Ini kegiatan bersifat terbuka. Semua orang bisa melihat. Arahan beliau juga jelas semuanya. Jadi, tidak ada yang personal, tidak ada yang (mengarah) kepada satu lembaga," jelas Ketua KPK.
Perhatian terhadap Kesejahteraan Rakyat Kecil
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam tersebut, Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasi atas kinerja para menteri dan pejabat terkait. Presiden menilai kinerja pemerintah sejauh ini telah sesuai rencana. Namun, Presiden juga menekankan pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan rakyat kecil, terutama dalam bidang pendidikan dan upaya pengentasan kemiskinan.
"Presiden sangat concern dapat mengangkat derajat hidup masyarakat kecil," ungkap Riza Patria. Presiden berharap agar seluruh jajarannya dapat bekerja keras untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi kesenjangan sosial.
Setelah pertemuan, Presiden dan para pejabat melakukan buka puasa bersama. Berbagai menu makanan khas Indonesia disajikan, menunjukkan kearifan lokal dan kekayaan kuliner Nusantara. Menu buka puasa tersebut antara lain nasi kebuli dan daging kambing, bakwan malang, sate ayam, dan panganan khas berbagai daerah di Indonesia.
Pertemuan tersebut menjadi bukti komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam memberantas korupsi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Presiden berharap agar seluruh pihak dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut.