Presiden Prabowo Konfirmasi Hadir Peringatan Harlah NU ke-102
Presiden Prabowo Subianto memastikan kehadirannya dalam puncak peringatan Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta, pada 5 Februari 2024, setelah menerima undangan langsung dari PBNU.
Presiden Prabowo Subianto akan menghadiri puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta. Konfirmasi kehadiran beliau disampaikan langsung setelah menerima kunjungan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Senin, 3 Februari 2024.
Kunjungan tersebut dilakukan oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, dan Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf. Ketiganya secara langsung menyerahkan undangan kepada Presiden Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan.
Menurut Gus Yahya, sapaan akrab Yahya Cholil Staquf, Presiden Prabowo menyambut baik undangan tersebut. "Alhamdulillah Bapak Presiden menyambut baik dan berkenan Insya-Allah nanti akan hadir di dalam resepsi puncak peringatan Harlah NU tersebut," ujar Gus Yahya seusai pertemuan.
Pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam tersebut membahas rangkaian acara Harlah ke-102 NU. Salah satu agenda penting yang dibahas adalah sarasehan bersama para ulama yang akan digelar Selasa, 4 Februari 2024.
Lebih lanjut, Gus Yahya menjelaskan, "Insya-Allah akan kami laksanakan besok sarasehan bersama para ulama mengenai Astacita. Bahkan, beliau (Presiden) memerintahkan untuk dikirim paket buku mengenai Astacita kepada peserta sarasehan." Sarasehan ini dijadwalkan pukul 13.00 WIB di Ballroom Hotel Sultan, Jakarta.
Suasana pertemuan antara Presiden Prabowo dan jajaran PBNU dinilai sangat hangat. Presiden Prabowo juga turut menyampaikan beberapa gagasan dan program prioritas pemerintah. Gus Yahya mengungkapkan, "Ini adalah pertemuan di antara teman-teman lama sehingga banyak cerita, kenangan yang sangat hangat buat kami semua. Tetapi yang lebih penting lagi adalah Bapak Presiden menyampaikan secara rinci gagasan-gagasan tentang bagaimana bahwa ada banyak kekayaan yang dimiliki oleh negara ini yang harus diselamatkan."
Menanggapi hal tersebut, PBNU menyatakan kesiapannya mendukung agenda pembangunan nasional dan program pemerintah. Gus Yahya menambahkan, "Kami menyediakan diri untuk berkontribusi di dalam mendukung agenda-agenda yang telah disiapkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo dalam upaya membantu masyarakat, dan mengupayakan kemaslahatan bagi masyarakat."
Kehadiran Presiden Prabowo di Harlah NU ke-102 menunjukkan sinergi positif antara pemerintah dan organisasi keagamaan terbesar di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat memperkuat komitmen bersama dalam membangun bangsa.