Presiden dan Wapres Hadiri Harlah NU ke-102: Kerja Bersama Umat untuk Indonesia
Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming menghadiri puncak peringatan Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta, dengan tema 'Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat'.
![Presiden dan Wapres Hadiri Harlah NU ke-102: Kerja Bersama Umat untuk Indonesia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/000021.729-presiden-dan-wapres-hadiri-harlah-nu-ke-102-kerja-bersama-umat-untuk-indonesia-1.jpg)
Jakarta, 5 Februari 2024 - Puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) berlangsung meriah di Istora Senayan, Jakarta. Acara penting ini dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming, menandai peran penting NU dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kehadiran Petinggi Negara di Harlah NU
Wakil Presiden Gibran Rakabuming mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam peringatan Harlah NU ini. Kehadiran kedua pemimpin negara tersebut menunjukkan penghormatan tinggi terhadap NU sebagai organisasi masyarakat terbesar di Indonesia. Selain itu, turut hadir pula Wakil Presiden ke-13 RI K.H. Ma’ruf Amin, sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, Ketua MPR Ahmad Muzani, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Agus Subiyanto. Acara ini menjadi simbol persatuan dan kolaborasi antara pemerintah dan organisasi masyarakat dalam membangun Indonesia.
Tema Harlah dan Peserta
Peringatan Harlah ke-102 NU mengusung tema 'Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat'. Tema ini mencerminkan komitmen NU untuk aktif berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Sekitar 15 ribu peserta hadir dalam acara puncak tersebut, termasuk perwakilan dari berbagai badan otonom (banom) NU seperti Muslimat NU, GP Ansor NU, Fatayat, IPNU, dan IPPNU dari seluruh provinsi di Indonesia. Antusiasme yang tinggi ini menunjukkan besarnya pengaruh dan jangkauan NU di seluruh penjuru Tanah Air.
Apresiasi Presiden terhadap NU
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap peran besar NU dalam sejarah dan pembangunan Indonesia. Beliau menekankan kontribusi NU dalam mempertahankan kemerdekaan, khususnya dalam pertempuran Surabaya 10 November 1945. "NU punya jasa besar terhadap lahirnya bangsa Indonesia. Di saat-saat krisis, NU selalu tampil dan mengambil sikap untuk menyelamatkan bangsa Indonesia," ujar Presiden Prabowo. Lebih lanjut, beliau juga mengapresiasi 13 pahlawan nasional dari NU dan berharap jumlah tersebut akan terus bertambah.
Presiden Prabowo juga memberikan apresiasi kepada para pemimpin NU dari masa ke masa. Beliau memuji konsistensi NU dalam menjaga nilai-nilai Islam yang damai, sejuk, dan rahmatan lil alamin. Hal ini menunjukkan penghargaan pemerintah terhadap peran NU dalam menjaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Indonesia.
Kesimpulan
Peringatan Harlah ke-102 NU menjadi momentum penting untuk merefleksikan perjalanan panjang organisasi ini dalam berkontribusi bagi bangsa Indonesia. Kehadiran Presiden dan Wakil Presiden, beserta tokoh-tokoh penting lainnya, semakin mengukuhkan peran strategis NU dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tema 'Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat' menjadi komitmen bersama untuk terus membangun Indonesia yang lebih baik.