Harlah NU ke-102: Jembatan Kebersamaan Lintas Agama di Probolinggo
Peringatan Harlah ke-102 NU di Probolinggo, Jawa Timur, dimeriahkan dengan kehadiran tokoh lintas agama dan berbagai kegiatan ekonomi, termasuk pameran pendidikan dan UMKM, yang bertujuan memperkuat kebersamaan dan mengembangkan ekonomi umat.

Peringatan Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur pada 24 Januari 2025, menjadi momen penting yang menyatukan berbagai elemen masyarakat. Kehadiran tokoh-tokoh lintas agama dalam acara puncak tersebut menunjukkan komitmen nyata untuk membangun kebersamaan, khususnya dalam konteks Nahdlatul Tujjar (kebangkitan pedagang), Nahdlatul Wathan (kebangkitan kebangsaan), dan taswirul afkar (gerakan pemikiran).
KH Abdul Hamid Wahid, Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid sekaligus Wakil Ketua PWNU Jawa Timur, menjelaskan pentingnya peran tokoh lintas agama dalam menyukseskan Harlah NU kali ini. Beliau juga menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan PWNU Jatim kepada Ponpes Nurul Jadid sebagai penyelenggara acara akbar tersebut, yang juga mencakup Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) PWNU Jatim.
Selain acara puncak Harlah, Ponpes Nurul Jadid juga menyelenggarakan berbagai kegiatan lain, termasuk 'Jatim Expo Pendidikan dan UMKM'. Pameran yang berlangsung sejak 20 hingga 26 Januari 2025 ini melibatkan perguruan tinggi dan lembaga pendidikan menengah di lingkungan NU se-Jawa Timur.
Uniknya, Jatim Expo bukan hanya sekadar pameran biasa. Menurut Kiai Hamid, yang juga Rektor Universitas Nurul Jadid, pameran ini menyajikan mata rantai kegiatan ekonomi secara utuh. Bukan hanya sekedar jual beli, tetapi juga mencakup pelatihan bisnis, pengembangan jaringan bisnis, dan berbagai kegiatan pendukung lainnya.
Sebagai bagian dari rangkaian acara Harlah, juga diselenggarakan seminar nasional dan pembentukan Asosiasi Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren. Asosiasi ini diharapkan menjadi penunjang Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU), bukan pesaing, dan akan berkolaborasi untuk pengembangan pendidikan ke depannya.
Suksesnya acara ini tak lepas dari kehadiran tokoh-tokoh penting NU, seperti Wakil Ketua PBNU KH Zoelfa Musthofa, Wakil Rais PBNU KH Anwar Iskandar, Rais PWNU Jatim KH Anwar Mansyur, PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfud, dan Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa. Kehadiran mereka semakin mengukuhkan komitmen kebersamaan dan kolaborasi antar berbagai elemen masyarakat.
Secara keseluruhan, Harlah NU ke-102 di Probolinggo tidak hanya menjadi perayaan semata, tetapi juga menjadi momentum penting untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, serta mendorong perkembangan ekonomi umat melalui kolaborasi dan inovasi. Keberhasilan penyelenggaraan ini menjadi bukti nyata sinergi antara berbagai pihak dalam memajukan Indonesia.