Presiden Prabowo Perhatikan Masalah Ormas yang Meresahkan Masyarakat
Penasihat Khusus Presiden, Jenderal Dudung Abdurachman, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto memperhatikan masalah ormas yang meresahkan dan meminta ormas untuk bersinergi dengan pemerintah.

Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian serius terhadap masalah organisasi masyarakat (ormas) yang dinilai meresahkan masyarakat. Hal ini disampaikan langsung oleh Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional, Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, kepada awak media di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/5) malam.
Pernyataan Dudung ini muncul setelah Presiden Prabowo memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan pada Senin sore. Dalam sidang tersebut, Presiden Prabowo menekankan pentingnya ketertiban ormas dan meminta agar ormas tidak melakukan tindakan yang mengganggu ketertiban umum, seperti melakukan pemalakan.
"Tadi Bapak Presiden juga menyampaikan masalah ormas. (Presiden menekankan, red.) ormas yang tertib, yang kemudian tidak mengganggu, apalagi memalak dan sebagainya. Presiden sudah menekankan seperti itu," jelas Dudung Abdurachman.
Ormas Diminta Bersinergi dengan Pemerintah
Lebih lanjut, Dudung menyampaikan harapan Presiden agar ormas dapat berperan aktif dalam pembangunan nasional. Presiden mendorong ormas untuk bersinergi dengan pemerintah, memberikan masukan yang konstruktif, dan mendukung agenda-agenda pembangunan pemerintah.
"Jadi, kalau misalnya ada ormas, silakan bersinergi dengan pemerintah, memberikan masukan, dan mendorong (agenda) pembangunan pemerintah itu sendiri," imbuh Dudung.
Pesan ini disampaikan sebagai upaya untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pembangunan dan stabilitas nasional. Kerjasama antara ormas dan pemerintah diharapkan dapat menghasilkan sinergi positif untuk kemajuan bangsa.
Dengan adanya arahan langsung dari Presiden, diharapkan ormas dapat menjalankan perannya secara bertanggung jawab dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Tanggapan Terhadap Kisruh Hercules dan Sutiyoso
Menanggapi kisruh yang terjadi antara Ketua Umum Gerakan Indonesia Baru (Grib), Jaya Rosario de Marshall alias Hercules, dan mantan Kepala BIN ke-16, Sutiyoso, Dudung menekankan pentingnya menahan diri dan menghindari tindakan yang saling menjelekkan.
Dudung menyambut baik permintaan maaf yang disampaikan Hercules kepada Sutiyoso. Ia berharap agar ke depannya tidak terjadi permusuhan di antara mereka.
"Menurut saya, yang penting bagaimana kita ke depan tidak saling bermusuhan," ujar Dudung.
Ia juga menekankan bahwa setiap warga negara memiliki peran masing-masing dalam membangun bangsa, terlepas dari latar belakang dan jasa yang telah diberikan.
TNI Tidak Takut pada Ormas
Terkait anggapan bahwa TNI takut terhadap ormas, Dudung membantah tegas. Ia menegaskan bahwa TNI tidak membeda-bedakan dalam menjalankan tugasnya untuk masyarakat.
"Nggak ada istilah TNI takut sama ormas. Tidak ada istilah itu. TNI ke mana pun, TNI itu ke masyarakat, siapa pun, sampai masyarakat apapun. Istilahnya tidak pandang bulu, kelompok ini, kelompok itu, semuanya. TNI itu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat," tegas Dudung.
Pernyataan ini bertujuan untuk mengklarifikasi isu yang beredar dan menegaskan komitmen TNI dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat tanpa pandang bulu.
Dengan demikian, TNI senantiasa siap menjalankan tugasnya untuk melindungi dan melayani seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Pernyataan Dudung ini diharapkan dapat meredakan ketegangan dan menciptakan suasana yang lebih kondusif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.