Presiden Prabowo Terima Kunjungan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia di Istana Merdeka
Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, melakukan kunjungan ke Indonesia dan bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka untuk membahas kerja sama keamanan dan pertahanan.

Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan resmi Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei K. Shoigu, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa siang sekitar pukul 12.30 WIB. Pertemuan ini menandai pentingnya hubungan bilateral Indonesia-Rusia di bidang keamanan dan pertahanan, sekaligus menjadi bagian dari rangkaian kunjungan kerja Shoigu ke Indonesia dan Malaysia hingga 28 Februari 2025.
Kunjungan Sergei Shoigu ke Indonesia merupakan respon atas meningkatnya kerjasama bilateral antara kedua negara. Deputi Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden (Setpres), M. Yusuf Permana, mengonfirmasi pertemuan tersebut melalui pesan singkat. Pertemuan ini diharapkan akan menghasilkan kesepakatan-kesepakatan penting bagi kedua negara.
Agenda utama pertemuan tersebut berfokus pada pembahasan isu-isu keamanan dan pertahanan, serta potensi kerja sama di berbagai bidang lainnya yang saling menguntungkan. Kunjungan ini juga dilakukan dalam konteks situasi geopolitik global yang dinamis, terutama pasca invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Kunjungan Kerja dan Isu-Isu Strategis
Kunjungan Sergei Shoigu ke Indonesia dan Malaysia merupakan bagian dari upaya Rusia untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara di kawasan Asia. Hal ini dilakukan di tengah tekanan internasional yang dihadapi Rusia akibat sanksi dari negara-negara Barat menyusul invasi ke Ukraina. Kantor Berita Rusia, RIA, mengutip pernyataan dari kantor pers Dewan Keamanan Rusia yang menyebutkan hal tersebut.
Selama kunjungannya, Shoigu dijadwalkan membahas berbagai isu penting dalam hubungan bilateral, termasuk keamanan dan pertahanan. Kedua negara diperkirakan akan mengeksplorasi peluang kerja sama di bidang-bidang lain yang saling menguntungkan. Pertemuan ini menjadi kesempatan berharga untuk memperkuat kerja sama strategis antara Indonesia dan Rusia.
Sebagai Sekretaris Dewan Keamanan Rusia sejak Mei 2024, Shoigu memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan strategis di negaranya. Pengalamannya sebelumnya sebagai Menteri Pertahanan Rusia (2012-2024) dan Gubernur Oblast Moskwa (2012) menunjukkan kapasitas dan wawasannya dalam isu-isu keamanan dan pemerintahan.
Konteks Geopolitik dan Kerja Sama Bilateral
Pertemuan antara Presiden Prabowo dan Sergei Shoigu berlangsung dalam konteks geopolitik yang kompleks. Sejak invasi Rusia ke Ukraina, Rusia telah berupaya memperkuat hubungan dengan negara-negara di Asia, termasuk Indonesia. Indonesia, sebagai negara yang menganut politik luar negeri bebas dan aktif, terus berupaya menjaga hubungan baik dengan berbagai negara, termasuk Rusia.
Kunjungan ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama bilateral, terutama di bidang keamanan dan pertahanan. Indonesia dan Rusia memiliki kepentingan bersama dalam menjaga stabilitas regional dan internasional. Kerja sama ini diharapkan dapat berkontribusi pada perdamaian dan keamanan dunia.
Meskipun detail isi pembicaraan belum dipublikasikan secara resmi, pertemuan ini diyakini akan membahas berbagai aspek kerja sama, termasuk kemungkinan peningkatan kerja sama militer, pertukaran informasi intelijen, dan kerja sama dalam bidang teknologi pertahanan. Hasil dari pertemuan ini akan sangat penting bagi perkembangan hubungan bilateral Indonesia-Rusia ke depannya.
Pertemuan ini juga menandakan pentingnya peran Indonesia dalam dinamika geopolitik global. Indonesia, sebagai negara dengan posisi strategis di Asia Tenggara, terus memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan.
Kesimpulannya, pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, merupakan langkah penting dalam memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Rusia di bidang keamanan dan pertahanan. Pertemuan ini diharapkan akan menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang saling menguntungkan bagi kedua negara dan berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas regional dan global.