Pria Mabuk Ngaku Ormas, Minta THR ke Tukang Cukur di Cilandak, Ditindak Polisi
Seorang pria mabuk yang mengaku anggota ormas meminta THR kepada tukang cukur di Cilandak dan kini telah ditindak oleh pihak kepolisian.

Insiden permintaan THR oleh seorang pria mabuk kepada tukang cukur di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, pada Senin (24/3) telah ditangani pihak kepolisian. Pria berinisial T tersebut, yang mengaku berasal dari suatu organisasi kemasyarakatan (ormas), diamankan oleh pihak berwajib setelah videonya viral di media sosial.
Kapolsek Cilandak, Kompol Febriman, membenarkan penangkapan tersebut dan menjelaskan kronologi kejadian. "Sudah dibawa ke Polres sama tim Polres bersama tukang cukurnya," ujar Kompol Febriman kepada wartawan pada Selasa (25/3). Ia menegaskan bahwa pria tersebut bukanlah anggota ormas, melainkan seorang yang berada di bawah pengaruh minuman keras (miras).
Kejadian ini bermula dari permintaan uang kepada seorang tukang cukur. Pria tersebut, mengenakan baju kuning, terlihat dalam video yang beredar meminta 'ketupat lebaran' atau THR. Permintaannya dilakukan dalam keadaan mabuk, memperkuat dugaan bahwa ia tidak mewakili ormas manapun.
Pria Mabuk Ditangani Polres Jakarta Selatan
Setelah diamankan oleh Polsek Cilandak, pria tersebut kemudian diserahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Kepolisian berharap kasus ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan. "Saya harap diselesaikan secara kekeluargaan, tidak ada minta, ada minta tapi juga tidak dikasih," ungkap Kompol Febriman. Hal ini menunjukkan upaya pihak kepolisian untuk meredam potensi konflik lebih lanjut dan menjaga keamanan lingkungan.
Langkah kepolisian ini dinilai tepat dalam mencegah kejadian serupa terulang. Dengan menindak tegas pelaku, meskipun ia dalam keadaan mabuk, diharapkan dapat memberikan efek jera dan menciptakan rasa aman bagi warga, khususnya para pelaku usaha kecil seperti tukang cukur.
Kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan. Perilaku yang meresahkan masyarakat, meskipun dilakukan oleh individu yang sedang dalam pengaruh minuman keras, tetap harus ditindak sesuai hukum yang berlaku.
Imbauan Kepolisian dan Dampak Viral Video
Viralitas video di media sosial mempercepat proses penanganan kasus ini. Kecepatan respons kepolisian menunjukkan kesigapan dalam menangani laporan masyarakat dan merespon isu yang beredar di ruang publik. Hal ini juga menjadi bukti pentingnya peran media sosial dalam pengawasan dan penegakan hukum.
Polisi kemungkinan akan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk menghindari tindakan serupa dan melaporkan kejadian serupa kepada pihak berwajib. Kasus ini juga dapat menjadi bahan evaluasi bagi pihak terkait untuk mencegah tindakan serupa di masa mendatang, khususnya menjelang hari raya.
Diharapkan, kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk senantiasa menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan, serta menghindari tindakan yang dapat meresahkan masyarakat. Sikap kekeluargaan yang diusung oleh pihak kepolisian juga diharapkan dapat menjadi solusi terbaik dalam menyelesaikan konflik ini.
Pihak kepolisian juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan melaporkan setiap tindakan yang mencurigakan atau meresahkan kepada pihak berwajib. Kerjasama antara masyarakat dan aparat penegak hukum sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.
Kesimpulan
Penanganan kasus pria mabuk yang mengaku ormas dan meminta THR kepada tukang cukur di Cilandak menunjukkan kesigapan kepolisian dalam menjaga ketertiban dan keamanan. Penyelesaian secara kekeluargaan diharapkan dapat meredam potensi konflik dan memberikan efek jera bagi pelaku. Kejadian ini juga menyoroti peran penting media sosial dalam pengawasan dan penegakan hukum.